Krejengan (wartabromo.com) – Rumah pasangan suami istri Heru (65) dan Arni (60), warga Desa Sentong, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, ambruk diterpa angin pada Jumat (3/1/2020). Kakek nenek ini terpaksa mengungsi, bertahan di sebuah bangunan milik anaknya.
Pasutri lanjut usia asal Dusun Krajan itu, kini hanya menatap puing rumahnya dengan sedih. Rumah berdinding bambu dengan tinggi 7,5 meter dan lebar 5,5 meter itu, ambruk, rata dengan tanah. Terlihat, meja dan ranjang saja yang barangkali masih bisa digunakan setelah dibersihkan.
“Barang yang tersisa hanya pakaian serta bantal saja. Sedangkan untuk barang dan peralatan rumah lainnya sudah tidak bisa dipakai lagi. Mau gimana lagi, kalau sudah bencana alam,” kata Heru dengan nada lirih.
Meski kini tidak punya tempat tinggal, Heru mengaku masih beruntung. Karena tidak mengalami luka dalam bencana itu. Sebelum rumahnya roboh, ia sempat mengajak istrinya keluar rumah dan berteduh di rumah anaknya.
“Ketika melihat gulungan angin seperti warna hitam, saya langsung menarik istri saya keluar. Awalnya cuma hujan biasa, tapi ketika menjelang azan magrib, cuacanya makin memburuk,” tutur aya 2 anak itu.
Heru dan Arni, kini mengungsi ke bangunan kecil milik anaknya, yang sebelumnya dijadikan tempat berjualan.
“Kalau ada bantuan ya saya tidak menolak. Tadi hanya ada anggota yang bersih-bersih saja. Sampai sekarang belum datang bantuannya. Peralatan pengungsian saja, seperti asbes dan terpal, dibelikan anak saya,” tandas Heru. (cho/saw)