Pasuruan (WartaBromo.com)- Polres Pasuruan terus melakukan pemeriksaan intensif terhadap sopir trailer, Slamet Zuhdi terkait kecelakaan karambol yang sebabkan 7 orang meninggal dunia.
Sampai Minggu (22/12/2019), lelaki asal Nganjuk itu dimintai keterangan di ruang penyidik reserse dan kriminal Polres Pasuruan di Jalan dr. Soetomo, Bangil. Air mukanya terlihat syok.
Ditemui di sela menjalani tes urine, lelaki 49 tahun itu sempat menceritakan ihwal peristiwa yang menimpanya itu. Minggu (22/12/2019) beberapa jam sebelum kejadian, dirinya diminta ke Malang.
“Dari Kediri saya berangkat ke Malang untuk mengangkut alat berat,” katanya. Tanpa punya pikiran macam-macam, ia pun meluncur ke lokasi yang dituju.
Sampai di Malang, alat berat itu lantas diangkut ke atas truk. Tak lama kemudian, ia bergerak untuk menuju Mojokerto guna mengirim alat berat tersebut.
Jalil Ikrom, lelaki yang disebut-sebut sebagai pemilik eskavator turut serta. Pria 33 tahun itu duduk di samping kemudi, laiknya kernet.
Hingga lepas Singosari, Kabupaten Malang, perjalanan tidak mengalami kendala. Tepat setelah melewati jembatan layang Lawang, peristiwa yang tidak ia duga sebelumnya itu terjadi.
Berawal saat sebuah kendaraan roda empat warna putih menyalipnya dari sebelah kanan. Ia yang kaget lantas berusaha menginjak rem dalam-dalam.
Tapi, rupanya tidak bisa. “Rem saya injak-injak ternyata tidak berfungsi,” ujar Slamet dengan ekpresi lesu. Kendaraan yang dikemudikannya pun terus melaju.
Sadar ada yang tidak beres dengan remnya, Slamet membanting setir ke kanan. Ia berharap laju trailer terhenti saat melewati median jalan.
Tetapi, perhitungannya salah. Trailer terus melaju kencang hingga masuk ke jalur berlawanan (Surabaya-Malang) dan menyantap beberapa kendaraan.
Baca: Terkait Laka Maut di Purwodadi, Pengemudi Trailer Di-tes Urine
Total empat kendaraan menjadi tumbal dalam peristiwa mengerikan itu. Rinciannya, satu sepeda motor dan tiga roda empat. Trailer akhirnya berhenti setelah menyodok gapura desa yang ada di kanan jalan.
“Kalau untuk STNK atau uji kir masih hidup semua,” ujar Slamet. Di Mapolres, beberapa keluarganya terlihat berdatangan. (trn/asd)