Pasuruan (WartaBromo.com) – Polisi belum temukan titik terang pelaku perusakan Padmasana di gua Widodaren, pegunungan Bromo. Penyelidikan yang dilakukan belum menemui progress berarti.
Kasubbag Humas Polres Pasuruan, AKP. Hardi mengatakan, minimnya saksi dan juga bukti petunjuk menjadi kendala petugas mengungkap kasus tersebut.
“Kami susah cari fakta hukum. Terlebih cari saksi atas kejadian tersebut,” ungkap AKP Hardi, Kasubag Humas Polres Pasuruan kepada WartaBromo via chat WhatsApp, Jumat (13/12/2019).
Diketahui, sejumlah padmasana umat Hindu Tengger diduga dirusak orang tak dikenal. Tak pelak, peristiwa ini pun menuai perhatian masyarakat luas. Apalagi, komunitas Tengger selama ini dikenal adem ayem.
Perusakan yang baru diketahui pada Sabtu 07 Desember 2017 itu langsung mendapatkan penanganan oleh Satreskrim Polres Pasuruan. Sayang, hingga saat ini polisi masih belum dapat temukan titik terang.
AKP Hardi juga mengatakan, letak dari padmasana yang jauh dari pemukiman warga jadi salah satu alasan. “Apalagi letaknya jauh, di atas gunung,” imbuh Humas Polres Pasuruan ini.
Meskipun begitu, padmasana akan segera dibangun ulang. Hal ini diungkapkan oleh sekretaris Parisada Hindu Dharama Indonesia, Singgih Ngadiwon. “Kami sepakat nanti tanggal 15 Desember akan kami bangun ulang,” ungkapnya.
Tak hanya 1, perusakan tempat sembahyang umat hindu ini total ada 4. Di antaranya dua padmasana rusak berada di Gua Widodaren. Satu padmasana di Gua Lanang. Satu lagi di bawah Gua Widodaren. (trn/asd)