Pasuruan (WartaBromo.com)- Empat ruang kelas SD Negeri Gentong, Kota Pasuruan ambruk, Selasa (5/11/2019) lalu. Dua orang; seorang guru dan murid hilang nyawa akibat kejadian tersebut.
Di balik peristiwa itu, SDN Gentong menyisakan sejumlah fakta menarik. Berikut 5 fakta yang berhasil dirangkum redaksi wartabromo.com:
- Beroperasi sejak Era Belanda
Dikutip data laman Kemendiknas, SDN Gentong, beroperasi sejak zaman penjajahan Belanda. Tepatnya, pada tahun 1910, sekolah ini mendapat SK Operasional. Lalu, sekitar lima belas tahun kemudian, sekolah yang memiliki luas lahan 4.118 meter persegi ini baru mendapat SK Pendirian. Tepatnya tanggal 15 Juli 125. - Memiliki 12 Rombel (Rombongan Belajar)
Istilah rombel merujuk pada sesi pertemuan antara siswa dan guru. Oleh SDN Gentong, siswa terbagi ke dalam 12 rombel. Masing-masing kelas (1-6) terdiri dari dua rombel.
Selain 12 rombel (ruang kelas) SD Negeri Gentong juga memiliki dua unit laboratorium dan satu ruang perpustakaan. - Jumlah Siswi Lebih Banyak Dibanding Siswa
Jumlah siswa mencapai 386. Rinciannya, 177 siswa dan 209 siswi. SD Negeri Gentong tercatat memiliki 18 guru. Serta 8 tenaga kependidikan. Total guru plus tenaga kependidikan sebanyak 26 orang. - Tidak Unggah Data Rehab di Dapodik
Sejak berdiri, SDN Gentong beberapa kali mengalami rehabilitasi. Versi Dispendik, rehab terakhir dilakukan tahun 2012 silam. Sayang, data pelaksanaan rehab berikut besaran anggarannya tak diunggah ke situs Kemendiknas. Kolom “Rehab” kosong. Hanya kucuran dana BOS tahun 2013 yang di-upload. - Transisi Kasek saat Rehab Berlangsung
Plt. Kadispendik Kota Pasuruan, Zuniati menyebut adanya transisi kepemimpinan sekolah saat proyek rehab berlangsung 2012 silam. Sebab, kepala sekolah sebelumnya meninggal dunia sebelum digantikan Ida Ariyani. Kepala sekolah saat ini, Endang Ganefa Listiyowati baru menjabat sejak Agustus 2017.
(asd/asd)