“Raut sedih terpancar selama peninjauan lokasi ambruknya atap. Bahkan pria berkacamata ini terlihat seperti menahan air mata saat meninjau kondisi sekolah.”
Laporan : Maya Rahma
PASURUAN berduka. Begitu kira-kira yang dialami selama 2 hari terakhir ini. Peristiwa ambruknya atap 4 ruang kelas SD Negeri Gentong Kota Pasuruan menjadi penyebabnya.
Dua nyawa terenggut akibat kejadian ini. Satu guru pengganti yang masih baru bertugas di SDN Gentong kehilangan nyawa. Ditambah seorang siswi yang masih duduk di bangku kelas 2 SD.
Selain itu, belasan siswa-siswi dan pengajar dilaporkan luka-luka. Bahkan ada yang mengalami patah pada bagian kaki.
Segala atensi tertuju pada SD yang berlokasi di Jalan Kyai Sepuh ini. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bertolak ke Pasuruan pada sore hari pasca ambruknya atap.
Disusul kemudian Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI datang hari ini.
Nadiem tak banyak basa-basi. Sesampainya di SDN Gentong, Ia menyalami beberapa penyambutnya dari pemerintahan. Lalu melesat berkeliling ke bangunan SD yang atapnya ambruk.
Raut sedih terpancar selama peninjauan lokasi ambruknya atap. Bahkan pria berkacamata ini terlihat seperti menahan air mata saat meninjau kondisi sekolah.
“Luar biasa sedihnya,” ungkap Nadiem dengan raut sendu.
Sejumlah pertemuan digelar, diantaranya bersama dewan guru SDN Gentong yang masih terlihat syok. Mereka bahkan menyambut Nadiem dengan tangisan.
Pertemuan ini diakhiri dengan bersalaman dengan semua dewan guru. Setelah mencoba menegarkan dewan Guru Nadiem sempat menyinggung jika Ia memiliki cerita tersendiri dengan Pasuruan.
“Ibu saya orang Pasuruan. Saya pernah ke Pasuruan bersama keluarga,” celetuk Nadiem.
Hal ini jelas membuat Dewan Guru sedikit terheran. Sampai akhirnya Nadiem pamit meninggalkan ruangan untuk takziah ke dua rumah duka.
Terlepas dari kenangannya soal sang Ibu, Atika Algadrie yang lahir di Pasuruan, Nadiem menegaskan bakal menyelidiki peristiwa ini.
“Saya sudah mengirim tim saya dari Inspektorat Jenderal untuk menginvestigasi apa yang terjadi,” tegas Nadiem.
Penyelesaian tentunya ditunggu oleh warga Kota Pasuruan. Harapan besar berada di pundak Menteri termuda Jokowi ini.
“Keamanan murid, guru, orang tua itu nomer 1. Agar kita bisa belajar dengan aman dan dengan senang,” pungkasnya. (*)