Prigen (WartaBromo.com) – Kebakaran yang melanda kawasan hutan pegunungan Arjuno-Welirang kali ini benar-benar cukup parah. Saking parahnya, petugas dari UPT Tahura (Taman Hutan Raya) R. Soerjo kesulitan untuk memadamkan api.
Kepala UPT Tahura wilayah Pasuruan, Ahmad Wahyudi mengatakan, besarnya kobaran api membuat upaya pemadaman berlangsung sulit. Hal itu diperparah dengan kondisi medan yang memang tidak mudah untuk dijangkau.
“Petugas kesulitan untuk melakukan pemadaman. Medannya sulit untuk dijangkau. Selain itu, tenaga kami juga terbatas,” terang Wahyudi, sapaan akrab Ahmad Wahyudi.
Ia mengakui, beberapa relawan dari kepolisian, koramil, juga petani sekitar juga turut membantu. Tapi, tak banyak berhasil.
Sejauh ini belum diketahui berapa luas lahan yang terbakar dalam insiden ini. Menurut Wahyudi, melihat api yang terus menjalar, diperkirakan lebih luas dari sebelum-sebelumnya.
“Belum kami hitung. Sepertinya cukup luas dibanding sebelumnya,” terangnya.
Dari pantauannya, setidaknya ada dua titik kebakaran yang berlangsung hingga Rabu, (2/10/2019) malam. Satu di daerah Kop-kopan, tak jauh dari jalur pendakian, serta satu titik lainnya di daerah Cangar dan Padusan, Pacet, Mojokerto.
Sulitnya upaya pemadaman diakui Diono Yusuf. Pegiat lingkungan dari Yayasan Satu Daun ini mengungkapkan, sulitnya medan serta angin kencang menjadi kendala utama upaya pemadaman.
Menurut Diono, area yang terbakar banyak berada di wilayah dengan kontur tanah yang miring. Bahkan, beberapa lokasi memiliki kemiringan lebih dari 40 persen dengan kecuraman yang cukup dalam.
“Kalau kondisinya seperti itu, jelas keamanan relawan tetap jadi prioritas. Kalau terlalu berisiko, kami minta mundur,” jelas Diono. (asd/asd)