Probolinggo (wartabromo.com) – CV. Mahendra Jaya mulai membongkar lantai Jembatan Pajarakan, Kamis (22/8/2019). Jalur alternatif yang diberlakukan terkait pekerjaan ini justru jadi biang kemacetan di jalur pantura Probolinggo-Banyuwangi itu, karena jarak memutarnya terlalu jauh.
Dari pantauan wartabromo.com, kemacetan kendaraan dari arah timur, sudah mulai tampak sejak pasar buah Semampir Kraksaan. Sedangkan dari arah Kota Probolinggo, kemacetan mulai tampak dari masjid Karanggeger. Kemacetan panjang ini tak dapat dihindari karena faktor perbaikan jembatan Pajarakan.
“Macetnya sejak pasar buah, mas. Kalau pas jalur ditutup, antreannya bisa lebih dari 30 menit untuk melintas. Ya gimana lagi, kalo lewat jalur lain jauh dan memutar,” kata Ali Muhammad, salah satu pengguna jalan.
Pengguna memilih untuk mengantri dan melewati jembatan Pajarakan. Meski Satlantas Polres Probolinggo merekomendasikan jalur alternatif. Namun, mereka enggan untuk lewat di jalur alternatif, terutama mobil pribadi. Sebab, jarak Semampir Kraksaan ke Pajarakan hanya 3,3 km dan dalam waktu normal dapat ditempuh 6 menit saja.
Sementara jalur alternatif yang direkomendasikan oleh Satlantas sejauh 37 kilometer. Yakni dari pertelon Semampir Kraksaan belok kiri menuju pertelon Wangkal Kecamatan Gading. Pengemudi kemudian diarahkan ke kanan menuju pertelon Condong Kecamatan Gading. Dari tempat ini, pengguna jalan diarahkan ke utara menuju pertelon Pajarakan, keluar ke jalur pantura. Estimasi jalur alternatif ini dapat ditempuh selama 80 menit.
“Jalur alternatif ini kami rekomemdasikan untuk kendaraan kecil dan kendaraan pribadi. Tidak untuk kendaraan besar. Dalam kondisi tertentu, kendaraan kecil ini akan dibuang ke jalur alternatif untuk menghindari kemacetan panjang,” kata KBO Satlantas Polres Probolinggo, IPTU. Agus Supriyanto. (cho/saw)