Lumajang (wartabromo.com) – Beredar informasi marak penjualan data Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK). Penjualan ini dilakukan melalui media sosial Facebook.
Kasus ini pertama kali diungkapkan oleh Samuel Christian melalui akun Twitternya. Ia pun menampilkan beberapa tangkapan layar pada grup jual beli Facebook.
“Ternyata ada ya yang memperjual belikan data NIK + KK. Dan parahnya lagi ada yang punya sampe jutaan data. Gila gila gila. Dan bahkan ada yang punya 1000 data KTP + Selfie…..kok bisa ya?,” tulisnya.
Dalam tangkapan layar itu memang memperlihatkan percakapan di grup. Ada orang yang berniat membeli NIK. Penghuni grup pun menawarkan data yang dimaksud tersebut. Termasuk jumlah datanya.
“Need KTP + Selfie,” ujar akun putra Elja. Lalu ditimpali dengan akun Facebook Eric, “Aku ada 1.000 data.”
Baca Juga : Polisi Selidiki Kasus Jual Beli Jutaan Data NIK dan KK di Medsos
Postingan ini lantas menggegerkan warganet. Pasalnya, data yang diperjual belikan ini diperuntukkan untuk registrasi nomer baru, hingga penipuan pinjaman online.
“Beli data KTP + KK + Selfie bersama KTP. Daftarin akulaku dari data tersebut. Udah diapprove jual ke orang. Nih kaya orang ini, nyari akun akulaku limit 1juta. Nanti dia pake buat kredit barang, terus ga bayar. Akulaku gak bisa nagih karena akunnya bodong,” tambahnya.
Samuel pun lantas melampirkan beberapa percakapan price list data NIK ini. Ada yang seharga Rp5 ribu, hingga Rp50 ribu. Pria ini kemudian mendesak supaya menyelidiki berbagai grup jual beli data NIK ini. Pasalnya, grup tersebut tak hanya 1, namun bertebaran di sosial media. Dengan anggota per grupnya mencapai 70ribu.
Cuitan Samuel sampai saat ini sudah di retweet lebih dari 27ribu pengguna. Dan dihujani like hingga 19ribu-an. Selain memiliki pertanyaan sama dengan Samuel terkait asal muasal NIK bocor, mereka juga mengungkapkan berbagai modus penipuan akibat hal ini. (may/ono)