Bebas Merokok dan Berambut Panjang, Ini Keunikan Lain di Pondok Metal

30

Pasuruan (WartaBromo.com) – Di tengah maraknya pondok pesantren konvensional di Indonesia, Pondok Metal di Pasuruan tampil beda dan mencuri perhatian. Bukan hanya karena namanya yang nyentrik dan tak lazim, tetapi juga karena pendekatan unik yang diterapkan di dalamnya.

Pondok ini menampung santri-santri yang disebut “bermasalah” dan membimbing mereka melalui cara-cara yang tak ditemui di tempat lain.

1. Fokus pada santri bermasalah

Pondok pesantren ini didirikan untuk menampung dan membina santri yang mengalami berbagai masalah, seperti kecanduan narkoba, masalah kehamilan di luar nikah, dan gangguan mental.

2. Pendekatan spiritual dan pemulihan

Pondok pesantren ini tidak hanya memberikan pendidikan agama, tetapi juga fokus pada pemulihan mental dan spiritual melalui kegiatan keagamaan seperti dzikir, doa, shalat, dan juga melalui kegiatan membaca, menulis, dan menghafal Al-Quran.

3. Menggunakan Binatang Buas sebagai Media Terapi

Pondok Metal dikenal memiliki cara yang tidak biasa dalam membantu proses pemulihan santri, salah satunya dengan memelihara berbagai binatang buas seperti harimau Sumatera, kera, buaya, ular, hingga aneka jenis burung.

Meski terdengar ekstrem, keberadaan hewan-hewan ini ternyata membawa manfaat nyata dalam terapi santri. Pernah ada kasus seorang dengan gangguan jiwa yang sama sekali tidak mau berbicara.

Namun, setelah didekati dan secara spontan dijilati oleh seekor kera, orang tersebut berteriak histeris lalu akhirnya mulai bisa diajak bicara. Momen tersebut menjadi titik balik dalam proses penyembuhannya, karena komunikasi adalah kunci awal dari terapi lanjutan.

4. Ada Aturan-aturan yang Tidak Dilarang

Berbeda dengan pesantren tradisional pada umumnya, Kiai Bakar menerapkan pendekatan yang lebih fleksibel dalam kehidupan sehari-hari para santri. Di Pondok Metal, santri putra tidak dibatasi dengan aturan ketat soal penampilan.

Mereka diperbolehkan merokok, memelihara rambut panjang, mengenakan kaos, bahkan memakai celana jeans tanpa sanksi.

Namun, ada satu hal yang menjadi garis merah dan tidak bisa ditawar: shalat berjamaah lima waktu adalah kewajiban mutlak. Meski diberi kebebasan dalam hal-hal lain, disiplin dalam beribadah tetap menjadi pilar utama yang dijaga dengan ketat. (jun)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.