Pasuruan (WartaBromo.com) – Sekolah Rakyat Kemensos mulai diseleksi pada April 2025 sebagai bagian dari upaya Kementerian Sosial RI dalam memberikan akses pendidikan bagi masyarakat rentan. Program ini menyasar berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kota Pasuruan dan Probolinggo.
Dilansir dari kemensos.go.id, sekolah Rakyat ditargetkan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026, tepatnya pada Juli 2025. Sementara itu, proses penerimaan peserta didik dan rekrutmen tenaga pendidik akan dimulai pada April 2025.
Lantas, seperti apa Sekolah Rakyat Kemensos itu?
Apa Itu Sekolah Rakyat?
Sekolah Rakyat Kemensos menjadi salah satu program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran yang bertujuan memutus rantai kemiskinan melalui akses pendidikan gratis bagi masyarakat miskin.
Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan gratis yang digagas pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos). Program ini dibuka untuk jenjang SD, SMP, dan SMA dengan standar pendidikan nasional.
Semua kebutuhan peserta didik mulai dari seragam, buku, hingga makanan dan transportasi ditanggung penuh oleh pemerintah. Target utama Sekolah Rakyat adalah anak-anak dari kelompok ekonomi rentan, terutama mereka yang masuk dalam kategori desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Langkah ini diambil karena data menunjukkan bahwa hampir 74% penduduk miskin di Indonesia hanya mengenyam pendidikan hingga tingkat SD. Rendahnya pendidikan menjadi salah satu faktor penghambat utama bagi mobilitas ekonomi masyarakat miskin.
Mulai Kapan Dibuka?
Pendaftaran dan seleksi peserta Sekolah Rakyat dimulai pada April 2025, sedangkan kegiatan belajar akan dimulai bersamaan dengan tahun ajaran baru 2025/2026. Pemerintah menargetkan ribuan peserta didik dari berbagai wilayah Indonesia, dengan prioritas daerah yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi.
Kriteria Daerah yang Dibuka Sekolah Rakyat
Sebanyak 198 lokasi telah diusulkan menjadi tempat pendirian Sekolah Rakyat. Usulan ini berasal dari pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan pihak swasta yang bersedia menyediakan lahan serta bangunan. Dari jumlah tersebut, 45 lokasi telah siap beroperasi tahun ini.
“Daerah mengusulkan, baik berupa gedung yang perlu direvitalisasi atau disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggaraan Sekolah Rakyat. Atau yang kedua berupa tanah kosong, minimal 5 – 10 hektare,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf, usai memimpin rapat pleno persiapan Sekolah Rakyat bersama sejumlah kementerian dan lembaga di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Kemensos menetapkan beberapa kriteria dalam memilih lokasi pelaksanaan program Sekolah Rakyat, di antaranya:
- Daerah dengan angka kemiskinan ekstrem tinggi.
- Banyaknya anak yang tidak bersekolah.
- Terbatasnya akses ke pendidikan formal.
- Kesiapan pemerintah daerah dan komunitas lokal
Sejumlah kota dan kabupaten telah masuk daftar prioritas, termasuk Kota Pasuruan dan Probolinggo. Kedua wilayah ini dipilih karena dinilai memenuhi kriteria sosial dan demografis yang ditetapkan.
Bagaimana Konsep Sekolah Rakyat Kemensos?
Konsep Sekolah Rakyat Kemensos menggabungkan pendidikan formal berkualitas nasional dengan prinsip keadilan sosial dan pemberdayaan komunitas.
Selain pendidikan akademik, peserta juga akan mendapatkan pelatihan keterampilan hidup, seperti kewirausahaan, pertanian, keterampilan teknis, dan literasi digital.
Sekolah ini akan dikelola secara kolaboratif antara Kemensos, Dinas Sosial, tokoh masyarakat, dan pendamping sosial. Fasilitas belajar dapat berupa bangunan sekolah khusus maupun memanfaatkan ruang komunitas yang disulap menjadi ruang belajar. (jun)