Prigen (WartaBromo.com) – Bertepatan dengan perayaan Hari Bumi, ABC Indonesia kembali menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dengan menanam seribu pohon sebagai bentuk dukungan terhadap konservasi hutan dan daerah tangkapan air (KHDTA). Kamis (17/4/25), kegiatan ini dilaksanakan dengan pemilihan tiga klasifikasi bibit yang ditanam.
Kegiatan yang dimulai sejak pagi hari ini melibatkan berbagai sektor, yakni pelaku usaha ABC Indonesia, Yayasan Campaka sebagai mitra pelaksana, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan, serta Kelompok Petani Pengelolaan Hutan Desa yang turut membantu pelaksanaan penanaman pohon di lapangan, tepatnya di kawasan area Jendela Langit.
Plant Manager ABC Indonesia, Hendry Pranadjaja Oeswadi mengatakan bahwa sejak awal beroperasi pada tahun 1996, ABC Indonesia berkomitmen menghadirkan produk-produk terbaik untuk masyarakat sekaligus berperan aktif menjaga kebaikan alam.
”Kami terus menghadirkan dampak positif bagi lingkungan juga masyarakat. Upaya tersebut tak lain melakukan revitalisasi bersih-bersih sungai dan penebaran bibit ikan di DAS Wrati,” ujar Hendry Pranadjaja Oeswadi.
Hendry juga menambahkan, sejak tahun 2015 ABC Indonesia telah menjalin kolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Forum Daerah Aliran Sungai Kabupaten Pasuruan. Selama kolaborasi tersebut, telah ditanam setidaknya enam ribu pohon untuk mendukung konservasi hutan dan mata air.
Di sisi lain, Sarifudin Lathif selaku Direktur Yayasan Cempaka menyampaikan bahwa lokasi penanaman difokuskan pada kawasan hutan asuh yang berada di bawah pengelolaan Yayasan Cempaka, Perum Perhutani, dan LPHD Lokajaya Desa Dayurejo.
Sarifudin menjelaskan bahwa pohon yang ditanam memiliki klasifikasi berdasarkan jenis dan fungsinya. Untuk konservasi mata air, jenis pohon yang ditanam adalah beringin dan bambu. Sedangkan untuk tanaman buah mencakup alpukat, nangka, durian, dan kopi. Sementara itu, jenis tanaman campuran meliputi pohon rimba seperti mahoni dan akasia.
”Tahun ini pohon yang ditanam ABC Indonesia merupakan 200 pohon kayu manis, 200 pohon alpukat, 300 pohon kopi, 100 pohon sintok, 50 pohon beringin, dan 150 pohon durian,” ujar Sarifudin Lathif.
Ia juga menambahkan bahwa dalam satu tahun dilakukan dua kegiatan monitoring dan evaluasi. Monitoring pertama dilakukan setelah penanaman yang meliputi pendataan dan pemasangan label tanam. Monitoring kedua dilaksanakan enam bulan setelah penanaman.
”Seluruh kegiatan dapat diakses secara digital di aplikasi (Bumi Baik Apps),” tambahnya.
Terpisah, Sugito selaku Ketua Pengurus Lembaga Pengelola Hutan Desa Lokajaya Binangus, Desa Dayurejo, menyampaikan apresiasi yang mendalam atas kolaborasi yang terjalin baik antara pemangku kepentingan dan masyarakat.
”Kami sangat mengapresiasi tentunya, ini tidak hanya untuk masyarakat yang dapat menikmati hasil panen untuk peningkatan kesejahteraan, tapi juga turut serta aktif menjaga pertumbuhan pohon secara maksimal, “ujar Sugito. (riz)