Pakuniran (WartaBromo.com) – Aksi pemerasan berkedok Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kembali terbongkar. Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Probolinggo melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap dua orang pria yang mengaku sebagai anggota LSM, usai diduga memeras seorang kepala desa di wilayah Kecamatan Pakuniran.
Dua pelaku masing-masing berinisial PI, warga Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, dan SI, warga Desa Curahtemu, Kecamatan Kotaanyar. Keduanya diamankan polisi pada Rabu (9/4/2025) saat melakukan aksi dugaan pemerasan terhadap Sirrahum, Kepala Desa Ranon, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
“Iya benar, ada OTT terhadap dua orang yang mengaku dari LSM. Untuk detailnya menyusul, kami masih menunggu laporan lengkap dari anggota di lapangan,” ujar Kasatreskrim Polres Probolinggo AKP Putra Fajar Adi Winarsa, Kamis (10/4/2025).
Informasi yang dihimpun dari warga sekitar menyebutkan bahwa kedua pelaku meminta uang kepada Kades sebesar Rp20 juta, dengan dalih untuk “mengondisikan” sepuluh orang rekan mereka. Masing-masing disebut meminta Rp2 juta.
“Katanya sih minta uang Rp2 juta per orang untuk sepuluh orang temannya. Tapi enggak tahu pasti pemerasannya soal apa,” ungkap Moh. Muhri, warga Kecamatan Pakuniran.
Tak hanya itu, menurut Muhri, saat menemui sang Kades, kedua pria tersebut juga tidak menunjukkan kartu identitas keanggotaan organisasi (KTA). Meski demikian, mereka mengaku berasal dari beberapa organisasi kemasyarakatan (ormas) dan bahkan wartawan.
“Mereka ngaku dari GRIB, LSM Jakpro, dan Pemuda Pancasila. Tapi enggak bawa KTA, jadi enggak jelas juga dari mana sebenarnya,” tambah Muhri.
Kejadian ini menambah daftar panjang penyalahgunaan atribut LSM maupun ormas untuk tindakan yang merugikan masyarakat. Polres Probolinggo saat ini masih mendalami kasus ini untuk mengungkap motif serta kemungkinan adanya pelaku lain. (aly/saw)
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda.
Klik disini.
