Probolinggo (WartaBromo.com) – Menyambut Idulfitri 1446 H, Bupati Probolinggo, dr. Mohammad Haris (Gus Haris), mengimbau warga agar tidak menggunakan sound horeg atau pengeras suara berdaya tinggi saat takbir keliling. Imbauan ini bertujuan menjaga kenyamanan bersama, mengingat suara nyaring dari perangkat tersebut kerap dikeluhkan warga dan berpotensi mengganggu pengguna jalan.
Selama Ramadan, penggunaan sound horeg di Kabupaten Probolinggo memang menjadi sorotan. Warga mengeluhkan suara dentuman keras yang kerap terdengar sejak tengah malam hingga dini hari. Tak jarang memicu kemacetan akibat iring-iringan kendaraan yang berhenti untuk memamerkan kekuatan audio mereka.
“Anak saya yang masih bayi sering terbangun dan menangis karena suara keras itu. Bukannya membangunkan sahur, malah mengganggu orang yang baru saja tidur,” kata Nurhayati, warga Kecamatan Besuk yang rumahnya di pinggir jalan.
Menanggapi keluhan ini, Gus Haris meminta pecinta sound horeg untuk menahan diri dengan tidak berkeliling. “Mohon untuk menjaga ketertiban bersama, kenyamanan masyarakat di masa sahur, apalagi ini menjelang Idul Fitri, mohon pengertian untuk saling menjaga, saling menghargai,” tuturnya.
Lebih lanjut ia, juga meminta mereka juga tidak bertakbir keliling di malam Idul Fitri. “Takbiran itu tradisi yang baik, tapi jangan sampai justru merugikan orang lain. Mari kita lakukan dengan tertib, saling menghormati, dan dalam suasana yang menenangkan,” ujar Gus Haris, Jumat (28/3/2025).
Sebagai alternatif, ia menyarankan agar takbir keliling dilakukan dalam skala kecil di lingkungan masing-masing atau di masjid dan musala, sehingga tetap terasa khidmat tanpa mengganggu ketertiban umum.
Ia juga meminta para camat untuk menyampaikan imbauan kepada lurah dan kepala desa, agar takbiran tetap berjalan dengan tertib dan damai.
Dengan imbauan ini, diharapkan perayaan Idul Fitri tetap berlangsung meriah namun tetap mengedepankan nilai kebersamaan dan toleransi. (saw)