Gending (WartaBromo.com) – Siang itu, sekitar pukul 11.00 WIB, suasana di perempatan Gending, Kabupaten Probolinggo, terasa seperti biasanya—tenang, bahkan cenderung sepi. Hingga tiba-tiba, jeritan seorang perempuan memecah kesunyian. “Begal! Begal!” teriaknya panik.
Agus, salah satu warga yang berada tak jauh dari lokasi, langsung menoleh. Yang dilihatnya membuat bulu kuduk berdiri.
“Suaranya kenceng, perempuan teriak-teriak. Baru beberapa detik, mobil buser langsung nabrak dua orang itu. Salah satunya langsung ditodong pistol sama polisi,” ujar Agus saat ditemui di lokasi, Sabtu (22/3/2025).
Ia menggambarkan suasana begitu cepat berubah—dari tenang jadi tegang dalam hitungan detik. “Kayaknya udah diintai lama, langsung gerak begitu ada kesempatan,” lanjutnya.
Agus bukan satu-satunya saksi. Yono, warga yang rumahnya hanya beberapa ratus meter dari perempatan, mengaku langsung keluar begitu mendengar keributan. Ia dan beberapa tetangga lain membantu polisi mengamankan kedua pelaku.
“Biasa kalau maling motor sih sudah sering. Tapi kalau begal, baru ini kejadian. Makanya orang-orang pada keluar semua, takut tapi penasaran,” kata Yono.
Menurutnya, wilayah selatan perempatan Gending memang rawan kehilangan kendaraan. “Udah lima kali lebih motor hilang di sekitar sini. Kami tuh udah resah dari lama,” tuturnya.
Dari pantauan warga, setelah pelaku dilumpuhkan, polisi segera mengamankan celurit yang sempat dibawa salah satu begal. Meski sudah tak berdaya, kedua pelaku dijaga ketat hingga akhirnya dibawa ke Polres Probolinggo.
“Untung cepat ditangani polisi. Kalau nggak, siapa tahu kejadian lebih parah,” ujar Yono.
Kini, usai kejadian itu, warga Gending bisa sedikit bernapas lega. Tapi pengalaman itu akan terus jadi peringatan bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama—dan ketegasan aparat, sangat dibutuhkan.
Diberitakan sebelumnya, dua terduga begal gagal beraksi di sekitar perempatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Keduanya berhasil dilumpuhkan oleh seorang anggota Polres Probolinggo. (lai/saw)