Probolinggo (WartaBromo.com) – Cuaca ekstrem masih menghantui wilayah Jawa Timur, termasuk Kabupaten Probolinggo. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperingatkan potensi hujan lebat, angin kencang, hujan es, hingga puting beliung yang bisa terjadi hingga 16 Maret 2025.
Fenomena ini dipicu oleh gangguan atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO) dan pertemuan angin (konvergensi) di wilayah perairan utara Jatim. Kombinasi ini memicu pertumbuhan awan hujan secara masif, khususnya awan cumulonimbus yang dikenal membawa potensi cuaca ekstrem.
Di Kabupaten Probolinggo, hujan deras yang mengguyur sejak Senin (10/3/2025) sore memicu banjir di empat kecamatan: Krejengan, Pajarakan, dan Maron. Air merendam ratusan rumah warga, termasuk kantor Polsek Krejengan serta Pondok Pesantren Darut Tauhid di Desa Tanjungsari yang dihuni hampir 200 santri.
BMKG Juanda menyebut, saat ini wilayah Jatim masih berada di akhir musim hujan dan akan segera memasuki masa peralihan (pancaroba). Di masa ini, cuaca cenderung tak menentu dan berpotensi memunculkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin, hingga jarak pandang terbatas.
“Kami imbau masyarakat serta instansi terkait untuk tetap waspada. Potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang masih mungkin terjadi dalam beberapa waktu ke depan,” terang Taufiq Hermawan, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda dalam rilis resmi BMKG pada 7 Maret 2025.
Data dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Probolinggo mencatat adanya tren peningkatan kejadian bencana dalam lima tahun terakhir. Tahun 2020 tercatat 107 bencana, naik menjadi 108 di tahun berikutnya, dan melonjak ke angka 160 pada 2022.
Meskipun sempat turun ke 91 kejadian di 2023, angka tersebut kembali naik menjadi 120 bencana sepanjang 2024. Bahkan, dalam satu bulan pertama tahun 2025 saja, sudah tercatat 14 kejadian bencana.
Apa yang Bisa Dilakukan Warga?
– Pantau prakiraan cuaca secara berkala melalui kanal resmi BMKG
– Hindari berteduh di bawah pohon saat hujan disertai angin kencang
– Waspadai aliran sungai dan daerah rawan longsor
– Siapkan tas siaga bencana untuk kondisi darurat
– Cuaca memang tak bisa dikendalikan, tapi kesiapsiagaan bisa mengurangi risikonya. (saw)