Krejengan (WartaBromo.com) – Guyuran hujan deras yang mengguyur Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, memicu banjir bandang yang menerjang lima desa pada Senin (10/3/2025) malam. Ribuan warga, termasuk ratusan santri, terdampak musibah ini.
Camat Krejengan, Bambang Hari Wahjudi, menyebut desa-desa yang terdampak adalah Krejengan, Opo-Opo, Tanjungsari, Jatiurip, dan Kamalkuning. Dari seluruh desa itu, kondisi terparah terjadi di Desa Tanjungsari.
“Hasil pendataan sementara, total ada 978 jiwa terdampak, termasuk 196 santri dari sebuah pondok pesantren,” jelas Bambang saat dikonfirmasi Selasa (11/3/2025) dini hari.
Namun, ia menambahkan bahwa jumlah tersebut kemungkinan masih akan bertambah, karena data dari Desa Opo-Opo belum sepenuhnya masuk.
Guna memastikan kebutuhan dasar para korban terpenuhi, pemerintah setempat kini fokus pada penanganan darurat, termasuk penyediaan makanan sahur bagi para santri yang sedang menjalankan ibadah puasa.
“Kami akan siapkan 220 porsi makan sahur untuk para santri yang terdampak,” imbuhnya.
Tak hanya di Krejengan, banjir juga melanda dua kecamatan lainnya yakni Pajarakan dan Maron. Menurut data dari BPBD Kabupaten Probolinggo, air meluap dan merendam sejumlah desa, termasuk Ketompen, Selogudig Wetan, dan Selogudig Kulon di Pajarakan, serta Desa Brani Wetan di Kecamatan Maron.
Penyebab utama banjir adalah luapan Sungai Rondoningo yang tak mampu menampung debit air hujan yang tinggi. Warga diimbau tetap siaga karena cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. (aly/saw)