Probolinggo (WartaBromo.com) – Festival Musik Pengantar Sahur (MPS), sebuah tradisi khas Ramadan di Kabupaten Probolinggo, kembali digelar dengan meriah Acara yang diinisiasi oleh Pesantren Zainul Hasan Genggong ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat, sehingga ada rencana untuk memperluas lokasinya di tahun mendatang.
Bupati Probolinggo, dr. Mohammad Haris, menegaskan pentingnya melestarikan tradisi ini sebagai bagian dari budaya lokal. “Alhamdulillah, Festival MPS bisa kembali dilaksanakan dalam rangka Haul Himami Hafsawati. Musik kentongan yang membangunkan warga untuk sahur adalah bagian dari identitas budaya masyarakat Probolinggo yang harus kita jaga dan lestarikan,” ujarnya pada Sabtu (8/3/2025).
Gus Haris, sapaan akrabnya, juga mengungkapkan kemungkinan mengadakan festival di Kraksaan dengan konsep yang lebih besar, seperti Genggong Go Green. Langkah ini bertujuan agar festival tetap meriah tanpa mengganggu akses jalan warga. “Kami ingin memastikan acara ini semakin luas jangkauannya, namun tetap memperhatikan kenyamanan masyarakat,” tambahnya.
MPS 2025 diikuti oleh 56 grup, dengan total 840 peserta. Mereka terdiri dari 23 grup pelajar serta 33 grup perwakilan Koordinator Wilayah (Korwil) Bidang Pendidikan dan Kebudayaan (Dikdaya) kecamatan di Kabupaten Probolinggo.
Festival dimulai pada Jumat (7/3/2025) pukul 20.00 WIB, usai salat Tarawih. Arak-arakan peserta berlangsung meriah, dimulai dari kediaman Bupati di Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan, hingga ke halaman Pabrik Gula (PG) Pajarakan. Ribuan warga turut hadir menyaksikan kemeriahan acara yang berlangsung hingga Sabtu pagi.
Tak hanya diisi dengan atraksi musik kentongan, festival ini juga menjadi ajang bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk berpartisipasi. Puluhan pelaku usaha memenuhi jalur arak-arakan, menambah semarak suasana dengan berbagai sajian kuliner dan produk lokal.
Ketua panitia, Reno Handoyo, mengapresiasi antusiasme masyarakat dan berterima kasih kepada seluruh peserta dan masyarakat yang turut memeriahkan acara ini. Ia berharap MPS terus menjadi bagian dari Ramadan yang penuh berkah.
Reno menambahkan, tradisi MPS telah berlangsung sejak 2006 dan terus berkembang dengan mengombinasikan alat musik tradisional dan modern. “Irama khas dari musik pengantar sahur ini menjadi bagian dari identitas Probolinggo,” jelas anggota DPRD Kabupaten Probolinggo itu.
Sebagai bentuk apresiasi, pemenang utama MPS 2025 akan mendapat hadiah spesial serta kesempatan tampil dalam peringatan Haul Himami Hafsawati pada Minggu (9/3/2025).
Festival Musik Pengantar Sahur bukan sekadar hiburan, tetapi juga simbol kebersamaan dan pelestarian budaya yang terus berkembang di Kabupaten Probolinggo. (saw)