Ribuan Siswa di Probolinggo Tercatat Ganda, Program MBG Terancam Tidak Tepat Sasaran

68

Probolinggo (WartaBromo.com) – Sebanyak 1.149 siswa terdata ganda antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) serta Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo. Dalam temuan ini, seorang siswa tercatat di beberapa sekolah secara bersamaan.

Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi, mengungkapkan bahwa data ganda ini ditemukan setelah dilakukan sinkronisasi antara data yang dimiliki oleh Disdikdaya dan Kemenag. “Kami melakukan pemadanan data, dan setelah disinkronkan, ditemukan adanya siswa yang terdaftar di dua sekolah berbeda. Ini yang disebut data ganda,” jelasnya, Rabu (5/3/2025).

Temuan itu, kata Dwijoko, telah disampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi 4 DPRD Kabupaten Probolinggo, pada Selasa (18/2/2025). Menjadi perhatian serius karena selain data siswa ganda, ditemukan juga adanya selisih antara data yang tercatat di Dapodik (Data Pokok Pendidikan), kantor Kemenag, dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispenduk Capil).

Hal ini berpotensi memengaruhi berbagai program pendidikan, termasuk Indeks Pendidikan Kabupaten Probolinggo yang masih menunjukkan angka yang kurang baik. Oleh karena itu, pihaknya kini fokus untuk memastikan keakuratan data agar seluruh program pendidikan dapat berjalan optimal.

“Ini juga berdampak pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh pemerintah pusat. Dengan adanya masalah data ini, program-program pendidikan yang ada belum bisa maksimal,” imbuh Dwijoko.

Lebih lanjut, hasil RDP itu memicu langkah koordinasi antara Disdikdaya dan Kemenag untuk menyelesaikan permasalahan ini. Dwijoko menegaskan bahwa tujuan utama bukan untuk merebut siswa antar lembaga, melainkan memastikan bahwa data yang tercatat sesuai dengan siswa yang benar-benar aktif.

“Kami sepakat, murid yang aktif di sekolah tertentu akan dipertahankan datanya. Sementara siswa yang tercatat tetapi tidak aktif harus dihapus,” tambah mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup itu.

Arief Hidayat, anggota Komisi 4 DPRD, menekankan pentingnya sinkronisasi data antara Disdikdaya dan Kemenag untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Probolinggo. Sinkronisasi data ini juga sangat vital dalam mendukung program MBG agar tepat sasaran.

“Koordinasi yang baik, keterbukaan data, dan komunikasi yang intensif antara semua pihak sangat diperlukan agar program ini bisa memberikan manfaat maksimal bagi siswa yang membutuhkan,” ungkap Arief, politisi PDIP.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Probolinggo, jumlah siswa di daerah ini pada tahun ajaran 2023/2024 mencapai 287.658 orang, dengan rincian 108.041 siswa di jenjang SD/sederajat, 51.495 siswa di jenjang SMP/sederajat, dan 28.122 siswa di jenjang SMA/sederajat. Data ini menggambarkan tantangan besar dalam mengelola pendidikan yang harus didukung dengan validitas informasi yang lebih baik. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.