Tongas (WartaBromo.com) – Pagi yang tenang di Pantai Bahak, Kecamatan Tongas, berubah menjadi duka ketika warga menemukan jasad seorang nelayan yang menjadi korban kecelakaan laut. Korban, Muzzani (53), warga Dusun Sentong, RT 21 RW 05, Desa Bayeman, Kecamatan Tongas, ditemukan meninggal dunia setelah perahunya karam di perairan lepas pantai pada Sabtu (22/02/2025).
Menurut keterangan saksi, Muzzani berangkat melaut di perairan Selat Madura seperti biasa pada Jumat (21/02/2025) sekitar pukul 14.00 WIB. Namun, hingga malam hari, ia tak kunjung pulang.
Kekhawatiran mulai muncul, hingga sekitar pukul 21.30 WIB, seorang nelayan bernama Marsam datang ke rumah keluarga Muzzani. Marsan membawa kabar mengejutkan, yakni perahu korban tenggelam di tengah laut.
“Saya melihat perahu Pak Muzzani terombang-ambing tanpa kendali sebelum akhirnya hilang ditelan ombak. Saya segera memberi tahu keluarganya agar bisa segera ditindaklanjuti,” ungkap Marsam.
Informasi ini segera disampaikan kepada Kepala Desa Bayeman, Ahmad Saifulloh, yang kemudian melapor ke Polsek Tongas dan Polairud Probolinggo pada Sabtu pagi pukul 06.00 WIB.
Tak lama berselang, sekitar pukul 07.00 WIB, nelayan lain bernama Ahmad Fauji yang ikut dalam pencarian berhasil menemukan jasad Muzzani mengapung di tengah laut. Korban langsung dievakuasi menggunakan perahu dan dibawa ke daratan Pantai Bahak sebelum diantarkan ke rumah duka menggunakan mobil Polairud.
Pihak kepolisian segera bertindak dengan mendatangi lokasi kejadian, mengevakuasi korban, mencatat keterangan para saksi, serta melakukan identifikasi awal.
Kapolsek Tongas, AKP Mugi, menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Korban diduga tidak mampu menyelamatkan diri saat perahunya karam. Tidak ada indikasi kekerasan,” jelasnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Tongas, Aipda Anang Farid M, mengimbau para nelayan agar lebih memperhatikan aspek keselamatan sebelum melaut.
“Pastikan kapal dalam kondisi baik, tidak ada kebocoran, dan peralatan keselamatan tersedia. Keselamatan harus menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi para nelayan untuk lebih waspada terhadap kondisi cuaca dan kesiapan kapal sebelum melaut. Cuaca yang tak menentu dan kapal yang kurang layak bisa berakibat fatal jika tidak diantisipasi dengan baik.
Pihak keluarga korban menyampaikan duka mendalam atas kehilangan Muzzani. “Beliau adalah sosok pekerja keras yang selalu berusaha menafkahi keluarga. Kami sangat kehilangan, semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” ungkap Rudi, anggota keluarga korban. (lai/saw)