Probolinggo (WartaBromo.com) – Pelaksana proyek jalan tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) mengakui longsoran batu besar di Jalur Pantura, Paiton, Kabupaten Probolinggo pada Sabtu siang (22/2/2025) dipicu oleh getaran dari aktivitas pemecahan batu (breaker). Untuk mengantisipasi kejadian serupa, pihak pelaksana proyek memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan pemecahan batu.
Sugeng Widodo, perwakilan dari PT Wika selaku pelaksana Seksi 3 proyek Tol Probowangi, menjelaskan bahwa getaran kuat dari mesin pemecah batu (breaker) diduga menjadi pemicu longsornya batu tersebut.
“Di lokasi atas memang ada aktivitas pemecahan batu dengan breaker, meskipun jaraknya agak jauh. Getaran dari mesin berkapasitas besar tersebut kemungkinan menyebabkan batu yang tersembunyi dan tidak terdeteksi sebelumnya akhirnya jatuh,” ujarnya.
Batu berukuran besar, menyerupai mobil minibus dengan tinggi sekitar 1,8 meter itu, terlepas dari tebing setinggi 25-30 meter yang memiliki kondisi cukup terjal. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Pasca insiden tersebut, pihak PT Wika langsung menghentikan sementara aktivitas pemecahan batu untuk melakukan evaluasi dan langkah antisipasi lebih lanjut. “Kami hentikan dulu proses pemecahan batu selama 4 hingga 5 hari ke depan. Batu yang jatuh akan dipindahkan ke area lebih aman,” tambah Sugeng Widodo.
Sementara itu, Kapolsek Paiton, AKP Maskur Anshori, mengungkapkan bahwa pihaknya hanya bertugas mengamankan lokasi kejadian. “Untuk langkah penanganan lebih lanjut diserahkan kepada Polres Probolinggo. Kami hanya mengamankan area sekitar lokasi jatuhnya batu,” jelasnya.
Diketahui, batu besar tersebut jatuh dari perbukitan yang berada di atas area Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton. Kejadian ini sempat mengganggu arus lalu lintas di Jalur Pantura Probolinggo-Situbondo, tepatnya di Desa Binor, Kecamatan Paiton, sekitar pukul 11.40 WIB. (aly/saw)
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda.
Klik disini.
