Pandaan (WartaBromo.com) – Warga Dusun Pateguhan, Desa Tawangrejo, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, digemparkan dengan penemuan jasad seorang pria di dalam kandang ayam pada Minggu (16/2/2025) petang. Korban diketahui bernama Mustakim (55), seorang penjaga Villa Sampurna.
Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan luka lebam di wajah dan kepala. Kejadian ini membuat warga sekitar geger. Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno, membenarkan peristiwa tragis tersebut.
“Benar, korban ditemukan meninggal dunia dengan luka-luka pada wajahnya. Dari hasil penyelidikan awal, diduga korban mengalami tindak kekerasan,” katanya, Senin (17/2/2025).
Berdasarkan keterangan kepolisian, insiden berdarah ini bermula pada Minggu dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Korban dan pelaku, Muhammad Khoirul (43), diduga terlibat cekcok di area Villa Sampurna. Pertengkaran semakin memanas hingga akhirnya pelaku menendang rahang korban dengan kaki kanannya.
“Korban sempat sempoyongan, tapi pelaku terus melayangkan tendangan hingga lima kali sampai korban tak sadarkan diri,” tambahnya.
Tak berhenti di situ, pelaku kemudian menyeret tubuh korban dan menyembunyikannya di dekat kandang ayam. Setelah itu, sekitar pukul 07.00 WIB, pelaku meninggalkan lokasi usai bertugas berjaga malam.
Jasad korban baru ditemukan pada sore harinya, sekitar pukul 17.00 WIB, oleh seorang saksi bernama Derys. Saat itu, saksi hendak menyalakan lampu parkiran namun merasa ada yang tidak beres.
Ketika memeriksa area sekitar kandang ayam, ia menemukan korban dalam keadaan tergeletak dengan darah keluar dari hidung dan mulut. Sontak, ia segera melapor ke perangkat desa dan kepolisian.
Dalam penyelidikan lebih lanjut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian, antara lain, sepasang sandal jepit warna merah hitam, celana panjang krem dan jaket hijau.
Pelaku sendiri berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian dan kini tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Unit Satreskrim Polres Pasuruan.
“Pelaku sudah kami amankan, masih proses penyelidikan,” jelasnya.
Kasus ini masih dalam pengembangan untuk mengungkap lebih jauh motif di balik penganiayaan sadis tersebut. (don)