Barisan Masyarakat Winongan Protes Jalan Rusak dan Tambang: Ini Bukan Takdir Tapi Salah Kelola Lingkungan

1345

Winongan (WartaBromo.com) – Gabungan warga dan LSM yang mengatasnamakan Barisan Masyarakat Winongan menggelar aksi demonstrasi di Desa Sumber Rejo, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Senin (03/02/2025). Mereka memrotes jalan rusak akibat dampak aktivitas tambang di daerah setempat.

Koordinator Barisan Masyarakat Winongan (BMW), Danang Pujimarta meminta perusahaan tambang agar memerhatikan jalan yang rusak akibat kerap dilewati truk bermuatan berat.

Danang yang juga warga Sumber Rejo menyebut, dampak lainnya adalah saat musim penghujan. Potensi-potensi bencana bisa terjadi akibat lingkungan yang terdampak aktivitas tambang.

“Oleh karenanya, kami meminta jalan rusak yang tiap hari kami lalui agar segera diperbaiki. Kami juga meminta kompensasi atas kerugian yang kami alami,” ujar Danang.

Direktur Pusat Studi dan Advokasi Kebijakan (Pusaka), Lujeng Sudarto meminta pemkab dan aparat penegak hukum melakukan moratorium pertambangan di Kabupaten Pasuruan. Ini supaya pertambangan lebih tertib, mana tambang yang legal dan mana yang ilegal, sehingga tidak liar dan merusak lingkungan.

“Pada musim penghujan, selalu ada bencana datang. Ini bukan takdir, melainkan salah kelola lingkungan,” ujar Lujeng.

Lujeng juga menilai bahwa persepsi kegiatan pertambangan mampu membawa kesejahteraan bagi warga sekitarnya belum bisa divalidasi.

Ketua LSM Cakra Berdaulat, Imam Rusdian membeberkan, mendorong pemkab membangun jembatan timbang yang berada di pintu masuk area kawasan pertambangan.

“Hal ini agar tidak ada manipulasi dalam muatan,” ujar Imam.

Saat aksi berlangsung, sempat terjadi ketegangan antara demonstran dengan sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi. Mereka tampaknya berbeda pendapat dengan para demonstran. Namun ketegangan akhirnya bisa dimediasi oleh petugas kepolisian.

Supat Adiarto, salah satu warga berpendapat, sebagai warga Sumber Rejo, perusahaan tambang selama ini sudah memperbaiki jalan rusak yang disebabkan aktivitas pertambangan.

Supat mengaku tidak sepakat dengan aksi demo yang kali ini, sebab menurut dia, secara faktual jalan yang disebut rusak itu sudah diperbaiki.

“Seharusnya kalau demo jangan di sini. Dampaknya tidak baik bagi desa. Apalagi desa kami sekarang sedang mengikuti lomba desa tingkat provinsi. Kalau mau demo kenapa tidak di depan kecamatan,” kata Supat.

Massa kemudian bergeser ke komplek perkantoran Raci untuk audiensi dengan Dinas Bina Marga Kabupaten Pasuruan. Plt. Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Pasuruan, Cahyo mengatakan, hal ini akan segera disampaikan ke sekretaris daerah dan Pj. Bupati Pasuruan.

“Warga dan rekan-rekan NGO untuk segera membuat surat audiensi supaya segera ada solusi,” ujar Cahyo. (tof)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.