Lumajang (WartaBromo.com) – Pemerintah terus meningkatkan sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) di kawasan rawan bencana Gunung Semeru dengan menambah alat pemantau aktivitas vulkanik.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, menegaskan bahwa langkah ini sangat penting untuk mempercepat respons terhadap potensi ancaman, terutama di sepanjang jalur aliran lahar dingin.
Menurut Patria, beberapa wilayah di sekitar aliran lahar Gunung Semeru, mulai dari Kecamatan Candipuro hingga Pasirian, membutuhkan peningkatan sistem EWS agar masyarakat dapat segera menerima peringatan jika terjadi ancaman bencana.
“Saat ini, beberapa alat pemantau sudah terpasang di titik strategis, seperti Desa Supiturang di Kecamatan Pronojiwo dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro. Selain itu, alat serupa juga telah dipasang di Desa Tamansatriyan, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, serta di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo,” jelasnya saat dihubungi melalui telepon, Rabu (29/1/2025).
Patria menambahkan bahwa perangkat yang telah terpasang saat ini masih berfungsi optimal, membantu relawan dan pihak berwenang dalam memantau perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Semeru secara real-time.
Dalam upaya memperkuat sistem pemantauan, pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah Swiss untuk menambah jumlah alat pemantau. Saat ini, proses pengadaan masih dalam tahap kajian guna memastikan jenis alat EWS yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
“Kami berharap bantuan ini dapat segera terealisasi sehingga cakupan sistem peringatan dini semakin luas dan lebih efektif dalam memberikan informasi kepada masyarakat,” tambah Patria.
Pemerintah Kabupaten Lumajang terus berupaya memperkuat mitigasi bencana guna meminimalkan risiko bagi warga yang tinggal di sekitar Gunung Semeru.
Dengan pemasangan alat pemantau tambahan, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi bencana, serta memiliki waktu yang cukup untuk evakuasi jika situasi darurat terjadi.
Melalui sinergi antara pemerintah, relawan, dan masyarakat, langkah ini diharapkan mampu meningkatkan keselamatan warga serta memberikan perlindungan maksimal dari ancaman bencana alam yang sewaktu-waktu bisa terjadi. (rud)