Pandaan (WartaBromo.com) – Jembatan Jetak yang baru saja rampung dikerjakan di ruas jalur Surabaya-Malang, tepatnya di Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, menjadi sorotan publik.
Pasalnya, jembatan yang baru selesai dibangun tersebut kini sudah bergelombang dan berlubang. Menurut pelaksana proyek, hal ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.
Jembatan ini menelan anggaran sekitar Rp 8,8 miliar dan mulai dikerjakan sejak 22 April 2024. Proyek tersebut rampung pada awal tahun 2025. Namun, setelah dibuka untuk umum, kondisi jalan di atas jembatan langsung rusak, dengan permukaan yang bergelombang dan berlubang.
Salah satu warga, Nur Rohmat (42), yang berdomisili di Dayurejo, Kecamatan Prigen, menyatakan bahwa jembatan tersebut baru saja selesai dibangun. Namun, kerusakan seperti jalan berlubang baru-baru ini terjadi.
“Wes ajur mas, bahaya iki. Lek terang gini kelihatan, kalok sudah hujan, genangan air itu yang bahaya,” ujar Rohmat pada Rabu (29/1/2025).
Rohmat, yang setiap hari melintasi jalur tersebut sepulang kerja, menyesalkan kondisi jembatan yang dianggap sangat berbahaya, terutama saat hujan dan di sore hari ketika jarak pandang berkurang.
Terpisah, Ahmad Holili, pelaksana dari CV Sampurno Putra, Jember, menjelaskan bahwa kerusakan jalan sepanjang 30 meter tersebut disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Menurut Holili, lapisan bawah aspal (agregat) tidak mampu menyerap air dengan baik sehingga terjadi genangan air yang merusak lapisan atas aspal.
“Kalau hujan seperti ini, agregat lapisan bawah aspal sangat tidak bisa menyerap total. Akhirnya menggenang, dan untuk agregat atas langsung bergelombang,” ujar Holili.
Holili menambahkan bahwa pihaknya masih memiliki kewenangan untuk melakukan pemeliharaan jalan selama satu tahun ke depan. Ia berjanji akan segera memperbaiki kerusakan dengan merombak total bagian jalan yang rusak.
“Saya kerjakan mulai besok, dan kemungkinan minggu depan selesai. Kami akan melakukan perbaikan satu jalur terlebih dahulu karena kondisi jalan yang cukup ramai,” tambahnya. (riz)