Tutur (WartaBromo.com) – Seorang petani di Dusun Slorok, Desa Andonosari, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, menemukan ribuan koin kuno di lahan Perhutani. Temuan ini telah menarik perhatian berbagai pihak, termasuk tim ahli yang segera akan melakukan penelitian mendalam.
Ika Ratnawati, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengirim tim ke lokasi untuk memverifikasi temuan tersebut. Namun, hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai asal-usul atau usia koin-koin tersebut.
“Kami sudah berkoordinasi dengan tim ahli, termasuk arkeolog, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Jawa Timur, serta tim ahli cagar budaya. Tim akan datang pada Kamis besok untuk melakukan penelitian lebih lanjut,” kata Ika saat dikonfirmasi pada Selasa (28/1/2025).
Ia juga mengingatkan sang penemu, Kariyo (47), untuk menjaga barang temuan tersebut hingga penelitian selesai dilakukan.
“Kami wanti-wanti kepada penemu untuk tidak mengeluarkan barang-barang tersebut. Harus ada pendataan terlebih dahulu sebelum diambil langkah selanjutnya,” jelasnya.
Menurut Ika, barang-barang kuno ini akan dipastikan asal-usulnya setelah melalui proses pengujian bersama para ahli. “Setelah diuji, kita bisa pastikan benda ini berasal dari zaman apa dan nilai sejarahnya,” tambahnya.
Sebelumnya, Kariyo, seorang petani berusia 47 tahun, menemukan benda-benda kuno ini saat hendak menggarap lahan kosong milik Perhutani yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya. Ia berniat menanam sayuran jenis kubis di lahan tersebut.
“Awalnya saya mau menggarap lahan kosong itu untuk menanam sayur kubis,” cerita Kariyo.
Namun, saat sedang mencangkul tanah, ia menemukan benda yang mencurigakan, berupa guci atau dandang bertulisan aksara China.
“Pas nyangkul, kok ada dandang. Ternyata ada guci lengkap dengan penutupnya. Di dalamnya banyak koin, tadi ditimbang sekitar 100 kilogram,” ungkapnya.
Kariyo mengaku ini adalah kali pertama ia menemukan benda aneh di sekitar lahan tersebut. Ia sempat berencana menjual koin-koin tersebut, tetapi jika tidak laku, ia berencana menyimpannya sebagai kenang-kenangan.
“Kalau laku dijual, kalau nggak laku dibuat kenang-kenangan,” ujarnya. (don)
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda.
Klik disini.
