Paiton (WartaBromo.com) – Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Kabupaten Probolinggo kini berstandar internasional. Setelah mendapat Sertifikat ISO 21001:2018 dari PT Global Certification Indonesia.
Sertifikat itu diterima KH. Moh. Zuhri Zaini selaku Pengasuh Pondok dan KH. Abdul Hamid Wahid sebagai Kepala Pesantren dari Ir. Titis Arganto Aryoseno dan Ir. Sunarwanto di sela-sela peringatan Haul Masyayikh dan Hari Lahir (Harlah) ke-76 Pondok Pesantren Nurul Jadid, Ahad (25/1/2025).
KH. Abdul Hamid Wahid menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan pesantren meraih sertifikat standar internasional untuk sistem manajemen organisasi pendidikan ini. Ia menyebut pencapaian ini sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan manajemen pesantren.
“Dengan penerapan ISO 21001:2018, kami berkomitmen untuk menghadirkan pendidikan yang lebih terstruktur, efisien, dan profesional. Selain itu, setiap program yang dijalankan akan lebih terukur sehingga memberikan manfaat yang nyata bagi umat dan masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, penerapan sistem manajemen yang lebih baik diharapkan dapat menciptakan pengalaman belajar optimal bagi santri sekaligus memperbaiki pelayanan sosial, ekonomi, dan kesehatan kepada masyarakat.
Pondok Pesantren Nurul Jadid juga menargetkan untuk menjadi institusi berstandar internasional dengan reputasi global pada 2040, sesuai dengan roadmap Pengembangan Induk Pesantren (PIP).
Kiai Hamid juga menyoroti pentingnya penerapan standar ISO dalam sistem manajemen operasional pendidikan. Ia menyebut bahwa pendekatan PDCA (Plan, Do, Check, Act) atau PPEPP (Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, Evaluasi, dan Pengendalian) yang diterapkan melalui sertifikasi ini akan menjadi pondasi pengelolaan pendidikan yang lebih modern dan terukur.
“Pengelolaan yang baik harus dilengkapi dengan audit internal dan eksternal. Dengan adanya standar ini, mutu pendidikan pesantren akan terjamin, memberikan nilai lebih bagi santri maupun masyarakat,” ungkap Bupati Bondowoso terpilih tersebut.
Sementara itu, Dody Heral Ardiansyah, S.Psi., sebagai inisiator penerapan ISO di pesantren, menegaskan bahwa sertifikat ini bukan sekadar penghargaan, tetapi bukti dedikasi kerja keras dalam pengelolaan pesantren.
“Pondok Pesantren Nurul Jadid layak mendapatkan sertifikat ISO 21001:2018 atas komitmennya untuk terus meningkatkan mutu pendidikan. Ini adalah langkah nyata untuk mendukung pesantren menjadi model institusi pendidikan unggulan,” tuturnya.
Dengan pencapaian ini, Pondok Pesantren Nurul Jadid kian memantapkan posisinya sebagai lembaga pendidikan yang berorientasi pada kualitas dan kebermanfaatan bagi umat serta masyarakat luas. (saw)