Pasuruan (WartaBromo.com) – Komisi II DPRD Kota Pasuruan menyoroti realisasi pendapatan asli daerah dari sektor retribusi pasar. Sepanjang tahun 2024, retribusi pasar terealisasi 77,53 persen.
Anggota Komisi II, R. Imam Joko Sih Nugroho mengungkapkan, berdasar hasil hearing Komisi II DPRD dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), realisasi retribusi pasar tahun 2024 sebesar Rp2,48 miliar.
Sementara target pendapatan retribusi pasar yang diproyeksikan Pemkot Pasuruan pada tahun 2024 sebesar Rp3,2 miliar.
“Kendala yang dihadapi pemkot terutama di Pasar Bukir, kondisi pasar sepi, sehingga pedagang tidak membayar retribusi,” kata Imam, Selasa (21/01/2025).
Berbeda dengan lainnya, seperti Pasar Besar, Pasar Gading, dan Pasar Kebonagung. Di beberapa pasar tersebut pendapatan retribusi mencapai di atas 80 persen.
Selain itu, pemkot kini juga telah memberlakukan e-retribusi. Pasar yang dijadikan pilot project adalah Pasar Karangketug.
“Dari hasil hearing kemarin, hasilnya cukup bagus. Namun evaluasi tetap harus dilakukan termasuk perlunya kajian bagaimana sistem e-retribusi diaplikasikan di pasar-pasar lain,” ujar Imam.
Sementara itu, Kabid Pengelolaan Pasar pada Disperindag Kota Pasuruan, Slamet Riyadi mengatakan, realisasi PAD dari sektor retribusi pasar pada tahun ini cukup baik.
“Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya capaian tahun ini cukup bagus,” ujar Slamet.
Soal pendapatan retribusi di Pasar Bukir yang agak tersendat, Slamet membenarkan hal tersebut. Ia juga tak menampik alasan pedagang bahwa Pasar Bukir secara faktual memang sepi.
Meski demikian, pihaknya tetap mengingatkan pedagang untuk membayar retribusi, baik melalui surat peringatan ataupun surat tagihan.
“Kami sudah berupaya untuk menjadikan Pasar Bukir ramai, seperti mengadakan event-event di sana. Tapi rupanya belum benar-benar bisa mendongkrak,” kata Slamet. (tof)
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda.
Klik disini.
