Probolinggo (WartaBromo.com) – Kanker serviks masih menjadi penyebab utama kematian wanita di Indonesia, termasuk di Kabupaten Probolinggo. Sebagai langkah preventif, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo mulai melaksanakan imunisasi Human Papillomavirus (HPV) yang ditujukan bagi anak perempuan kelas 9 serta remaja usia 15 tahun.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Nina Kartika, menyebutkan bahwa program imunisasi ini dimulai pada minggu kedua Januari hingga minggu kedua Februari 2025. Program tersebut menyasar 7.772 anak perempuan, baik yang bersekolah maupun tidak.
“Pemberian vaksin akan dilakukan di sekolah-sekolah, puskesmas, dan pos imunisasi yang sudah ditentukan oleh masing-masing wilayah. Kami berharap upaya ini dapat meningkatkan perlindungan terhadap kanker serviks dan penyakit terkait HPV lainnya,” jelas Nina, Selasa (21/1/2025).
Menurut Nina, vaksin HPV merupakan vaksin rekombinan yang efektif mencegah infeksi virus HPV tipe 16 dan 18, yang menjadi penyebab utama kanker serviks. Selain itu, virus ini juga berpotensi menyebabkan kanker lainnya seperti kanker vagina, vulva, penis, dan anus.
“Imunisasi ini sangat penting, terutama bagi remaja perempuan yang berada dalam kelompok rentan terhadap virus HPV. Kami berharap, melalui vaksinasi yang masif dan terjangkau, Indonesia dapat mencapai eliminasi kanker serviks dalam beberapa dekade mendatang,” pungkasnya.
Tidak hanya untuk pelajar, imunisasi HPV juga ditujukan bagi anak usia 15 tahun yang tidak bersekolah atau putus sekolah. Pada 2024, vaksinasi serupa telah dilakukan untuk anak perempuan kelas 5 dan 6 SD/MI. Kini, program tersebut dilanjutkan pada tingkat SMP/MTS sesuai kebijakan yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/2176/2023 tentang Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Leher Rahim.
Data dari The International Agency for Research on Cancer (IARC) menunjukkan adanya 408.661 kasus baru kanker dan 242.988 kematian akibat kanker di Indonesia pada 2022. Angka ini diproyeksikan akan meningkat hingga 77% pada 2050 jika tidak ada tindakan preventif signifikan.
Kanker serviks sendiri disebabkan oleh infeksi persisten virus HPV. Virus ini menimbulkan pertumbuhan sel tidak terkendali pada leher rahim yang berisiko berubah menjadi kanker. Dengan meluasnya cakupan imunisasi HPV, Pemerintah berharap dapat menekan angka kejadian kanker dan menyelamatkan lebih banyak jiwa perempuan di masa depan. (saw)