Lumajang ( WartaBromo.com)- Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Lumajang menunjukkan penurunan signifikan setelah sebelumnya menyerang 900 ekor sapi, dengan 70 ekor di antaranya mati.
Pemeriksaan terhadap sapi yang akan masuk ke pasar hewan terus dilakukan hingga akhir Januari 2025 sambil menunggu distribusi vaksin dari pemerintah pusat.
Pemeriksaan terhadap sapi yang hendak masuk ke pasar hewan di Kelurahan Ditotrunan, Lumajang, masih berlangsung secara ketat oleh petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat. Langkah ini direncanakan akan berlangsung hingga akhir Januari 2025 guna memastikan penurunan kasus PMK tetap terkendali.
Sepanjang Januari 2025, hanya ditemukan enam kasus baru PMK. Ini merupakan penurunan drastis dibandingkan data tiga bulan sebelumnya, yakni sejak awal November 2024, yang mencatat 983 ekor sapi terpapar, 70 di antaranya mati. Dari jumlah tersebut, 766 ekor sapi kini telah dinyatakan sembuh.
“Sejak awal November 2024 lalu kita bekerja keras mengambil langkah – langkah pencegahan, alhamdulillah di bulan Jamuari ini sudah menurun drastis hanya ada 6 kasus. ” terang Kusuma Wardani, Seksi Kesehatan Hewan DKPP Lumajang.
Para peternak dan pedagang sapi mulai menerapkan langkah pencegahan mandiri, seperti menggunakan obat-obatan herbal dan bantuan obat dari petugas. Selain itu, pedagang kini lebih selektif dalam membeli sapi untuk menghindari risiko penularan.
Petugas terus mengingatkan para peternak untuk menjaga kebersihan kandang guna mencegah penyebaran PMK. Mereka juga berharap vaksin dari pemerintah pusat dapat segera didistribusikan untuk melindungi populasi sapi di wilayah tersebut. (rud)