Probolinggo (WartaBromo.com) – Bupati Probolinggo terpilih, dr. Moh. Haris, menegaskan perlunya peran aktif Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dalam mendukung mitigasi kebencanaan, khususnya melalui penyebaran informasi cepat menggunakan sistem peringatan dini atau Early Warning SystemSystem (EWS).
Hal ini disampaikannya saat mengunjungi korban pohon tumbang di Dusun Togur, Desa Kalikajar Wetan, Kecamatan Paiton, Senin (13/1/2025).
Sebelum ke lokasi, Gus Haris—sapaan akrabnya—menggelar koordinasi dengan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di rumah Kepala Desa Kalikajar Wetan, Babul Hasani. Dalam pertemuan tersebut, ia menekankan pentingnya sinergi lintas instansi dalam menangani bencana.
“Kita tidak bisa membebankan semuanya kepada BPBD. Seluruh dinas, mulai dari Dinas Kesehatan, PUPR, hingga Dinas Sosial, harus turut serta. Kolaborasi ini harus menjadi budaya kerja kita,” tegasnya.
Gus Haris menjelaskan, mitigasi bencana harus dilakukan secara komprehensif, baik struktural maupun non-struktural. Dari sisi fisik, penguatan infrastruktur di wilayah rawan bencana menjadi prioritas. Sementara dari sisi sosial, edukasi kepada masyarakat dinilai sama pentingnya.
“Kita harus mengajarkan masyarakat, termasuk anak-anak sekolah, untuk menghadapi cuaca ekstrem dan potensi bencana. Pembentukan desa tangguh bencana juga menjadi langkah strategis, terutama di daerah rawan seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang,” ujarnya.
Bupati terpilih ini juga menyoroti perlunya modernisasi sistem peringatan dini. Peran Diskominfo dapat dioptimalkan dalam sektor ini. Menurutnya, kawasan wisata seperti Arum Jeram dan air terjun Madakaripura harus menjadi perhatian khusus.
“Selama ini, sistem peringatan dini kita masih sangat sederhana. Kita harus memanfaatkan teknologi dan memberdayakan masyarakat lokal. Misalnya, warga di hulu Madakaripura dapat memberikan peringatan dini kepada masyarakat di bawah jika ada potensi air bah,” jelas Gus Haris.
Selain itu, ia menekankan pentingnya integrasi data kebencanaan dan kesiapan logistik. Ia berharap data yang dikelola semua instansi berada dalam satu sistem untuk mencegah tumpang tindih informasi.
“Semua dinas harus memiliki data yang terintegrasi. Dinas Kesehatan, BPBD, dan Dinas Sosial tidak boleh jalan sendiri-sendiri. Dengan begitu, kebutuhan logistik saat bencana juga bisa dikelola lebih baik,” ujarnya.
Gus Haris menyatakan komitmennya untuk segera menggerakkan seluruh instansi setelah pelantikannya pada Februari mendatang.
“Setelah dilantik, kita langsung bergerak cepat. Saya akan memastikan program kerja setiap dinas sesuai dengan rencana dan kebutuhan masyarakat,” tutupnya.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan Kabupaten Probolinggo dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang. (saw)