Cerita Anton, Anggota TNI yang Sukses Budidaya dan Menjual Domba Cross Texel ke Antar Pulau

129

Pohjentrek (WartaBromo.com) – Di balik tugasnya sebagai anggota TNI yang berdinas di Minvet Dam/V Probolinggo, Anton Tamara (41) berhasil membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih lewat kegigihan dan inovasi. Berawal dari kebutuhan untuk menambah penghasilan, ia kini sukses membudidayakan domba jenis Cross Texel yang memiliki pertumbuhan pesat.

“Sebetulnya ide kami muncul setelah menikah karena gaji kami kurang, jadi kami mulai mencoba bisnis di luar dinas,” ungkap Anton, saat ditemui di salah satu farm-nya di Dusun Plugon, Desa Susukanrejo, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan, Rabu (8/1/2024).

Anton memulai usahanya sejak 2017 dengan mendirikan Mr. Wedhos Farm. Kini, ia memiliki tiga peternakan, yaitu satu di Banyuwangi dan dua lainnya di Pasuruan, tepatnya di Grati dan Pohjentrek. Saat ini, ada ratusan ekor domba yang ia pelihara, mulai dari pejantan, induk, hingga anak.

Anton juga bercerita, awalnya ia hanya mencoba membudidayakan kambing Etawa Jawa Randu. Namun, ia melihat potensi besar pada domba Cross Texel yang dikenal memiliki kenaikan bobot yang signifikan.

“Kelebihannya, kenaikan bobotnya sangat baik. Jika pakannya maksimal, maka hasil dagingnya juga maksimal untuk kita,” bebernya.

Untuk mencapai hasil tersebut, Anton memanfaatkan daun Indigofera dan konsentrat sebagai pakan utama, ditambah jamu herbal seperti kunyit, jahe, dan madu, terutama saat musim PMK (penyakit mulut dan kuku).

“Yang utama itu pakannya dengan tanaman indigofera, itu saya tanam sendiri,” bebernya.

Selain itu, anggota TNI yang memiliki dua anak itu juga mendesain kandang dombanya secara unik, dengan kamar khusus untuk kawin, sekat-sekat menyusui, hingga ruang lahiran. “Uniknya, kami siapkan seperti hotel. Ada tempat untuk perkawinan, menyusui, hingga lahiran sampai panen,” tuturnya sambil tersenyum.

Dengan manajemen yang baik, hasil panen domba Anton dipasarkan hingga luar Jawa, seperti Sumatra, bahkan ke kota-kota besar seperti Medan, Jakarta, dan Banyuwangi. Sistem penjualannya berdasarkan bobot, yaitu Rp120 ribu per kilogram, dengan rata-rata berat domba mencapai 45-50 kilogram.

Salah satu domba unggulan di farm-nya adalah Hercules, seekor domba berusia 19 bulan dengan bobot mencapai 119 kilogram yang dipatok seharga Rp50 juta.

“Pemasarannya cukup luas. Kami sudah memiliki 139 pembeli yang inden dari berbagai wilayah. Jadi pemasarannya full online,” tuturnya. (don)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.