Purwodadi (WartaBromo.com)- Kasus kejahatan di wilayah hukum Polres Pasuruan kembali meresahkan warga. Kali ini, insiden pembegalan menimpa seorang wanita muda berinisial RMP (26) di Jalan Gajahmas Dusun Bandut Desa Ngembal, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, pada Jumat malam (29/12/2024), sekitar pukul 21.00 WIB.
Korban yang hendak berangkat bekerja di wilayah Purwodadi mengalami perampokan saat dua orang pelaku begal mendekatinya.
RMP yang mengendarai motor Honda Vario 125 berwarna hitam tiba-tiba dipepet oleh dua orang pelaku.
Dalam hitungan detik, para pelaku menendang motor korban hingga terjatuh dan kemudian dengan cepat mengambil kunci kontak motor. RMP berusaha mempertahankan kendaraannya dan mencoba merebut kembali motornya, namun upayanya membuat dirinya terseret hingga sejauh 50 meter sebelum pelaku kabur dengan sepeda motor curian.
“Mau berangkat kerja . Terus nyampek TKP sekitar jam 9 an tiba – tiba (motor) aku dipepet. Terus kontak motorku mau diambil sepeda motorku ditendang 2 kali langsung jatuh dan aku keseret dari motor sekitar 50 meter, ” ujarnya.
Menurut pengakuan RMP, kondisi jalan yang minim penerangan menjadi salah satu faktor utama yang memicu keberanian pelaku untuk melancarkan aksinya. Padahal, jalan tersebut merupakan rute yang sering dilalui oleh RMP saat berangkat kerja.
“Saya sering lewat jalan ini saat berangkat kerja, tapi malam itu memang penerangannya sangat minim, membuat pelaku berani melakukan aksi ini,” ujar RMP.
Setelah motornya dibawa kabur pelaku, korban terpaksa berlari sejauh 200 meter menuju sebuah warung untuk mencari pertolongan.
RMP kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Purwodadi, namun hingga saat ini belum ada informasi terkait penangkapan pelaku.
Korban berharap pemerintah dan pihak berwenang dapat memberikan perhatian lebih terhadap kasus ini, terutama dalam peningkatan keamanan di wilayah tersebut dengan memasang penerangan jalan yang memadai.
“Saya berharap pemerintah segera memperbaiki penerangan di jalan ini, dan semoga pelaku bisa segera tertangkap,” tutupnya.
Kasus ini menjadi alarm bagi masyarakat dan pemerintah Kabupaten Pasuruan terkait tingginya risiko kejahatan di daerah yang minim penerangan, serta perlunya upaya pencegahan yang lebih serius guna meningkatkan keamanan masyarakat, khususnya di malam hari. (yog)