Probolinggo (WartaBromo.com) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo menyoroti fenomena sosial yang dinilai sebagai “bencana moral” di wilayahnya. Kondisi ini dipaparkan dalam audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Probolinggo pada Jumat (3/1/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesra, Bambang Heriwahjudi, menerima rombongan MUI yang dipimpin Wakil Ketua Umum KH Abdul Wasik Hannan.
Sekretaris MUI Kabupaten Probolinggo, H. Yasin, menyampaikan 5 poin penting, salah satunya terkait maraknya kasus asusila.
“Kami menyoroti kasus tindak asusila dua remaja SMP di halaman GOR Sasana Krida Kraksaan sebagai salah satu contoh bencana moral yang nyata,” ungkap H. Yasin.
MUI Kabupaten Probolinggo memberikan rekomendasi agar pemerintah memberikan perhatian khusus pada lokasi-lokasi yang rentan terhadap perbuatan asusila.
Selain itu, MUI juga mengusulkan adanya MoU dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendukung pembinaan karakter siswa SMP.
“Pembinaan karakter ini penting untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Tidak hanya soal pengamanan lokasi, tapi juga pendidikan moral bagi generasi muda,” tambah H. Yasin.
Langkah preventif yang diusulkan, seperti pemasangan CCTV, diharapkan segera terealisasi untuk menekan angka kasus serupa.
MUI juga menunggu kolaborasi pemerintah dengan lembaga pendidikan untuk memperkuat moral generasi muda di Kabupaten Probolinggo.
“Harapannya, semua elemen bisa bergandengan tangan demi memulihkan kondisi sosial di daerah ini,” pungkas Yasin.
Kasus asusila yang melibatkan dua pelajar SMP ini telah ditangani oleh Polres Probolinggo. Meski keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka, mereka tidak ditahan karena masih berstatus pelajar.
Pemkab Probolinggo juga telah melakukan langkah awal dengan mengusulkan pemasangan CCTV dan menambah penerangan di area rawan.
“CCTV ini akan terhubung dengan command center untuk pengawasan yang lebih efektif. Sebab, pengawasan manual memerlukan banyak tenaga dan waktu,” ujar Bambang Heriwahjudi. (saw)