Probolinggo (WartaBromo.com) – Kepergian seorang siswi kelas 7 SMP Negeri 10 Kota Probolinggo, Novita Dini Eka Pertiwi (13), meninggalkan duka dan keresahan mendalam bagi keluarganya.
Gadis yang tinggal bersama neneknya, Umi Kulsum (67), diduga meninggalkan rumah pada Minggu malam (15/12/2024) setelah pamit melalui sepucuk surat yang mengungkapkan permintaan maaf.
Dalam suratnya yang sederhana namun penuh arti, Novita menuliskan keinginan untuk bekerja. “Fita pamit kerja. Maaf Fita nekat,” begitu sepenggal curahan hatinya yang ditulis di selembar kertas dengan pensil. Surat tersebut ditemukan Umi pada Senin pagi di atas meja kamar cucunya.
Menurut Umi Kulsum, Novita meninggalkan rumah dengan membawa tas ransel besar pada malam hari. Informasi dari seorang saksi menyebutkan gadis itu dijemput seseorang menggunakan mobil di depan sebuah ruko di Jalan Soekarno-Hatta. Dugaan sementara, pria penjemput adalah teman Novita yang dikenalnya melalui media sosial Facebook.
“Kata orang, dia dijemput seseorang di depan ruko fried chicken. Tapi sampai sekarang saya tidak tahu siapa orang itu. Semoga tidak terjadi apa-apa pada Novita,” ujar Ari Junaidi (45), paman Novita, saat ditemui di rumahnya yang berdekatan dengan rumah nenek Novita di Kelurahan Pilang, Kota Probolinggo.
Ari yang memiliki rekan yang mampu melacak ponsel Novita menyatakan keberadaan gadis itu terdeteksi di daerah Jember. Namun, lokasi pastinya belum bisa dipastikan. “Kami berharap kepolisian bisa segera membantu mencari keponakan saya,” tambahnya.
Novita selama ini tinggal bersama Umi Kulsum setelah ibunya meninggal dunia saat ia berusia tujuh tahun, sementara ayahnya menikah lagi dan tinggal terpisah. Kehidupan sederhana Novita diwarnai dengan aktivitas membantu neneknya berjualan nasi jagung di Pasar Tugu setiap akhir pekan.
“Setiap Sabtu-Minggu, dia selalu ikut saya jualan di pasar. Anak itu baik, tidak pernah membantah atau menyakiti perasaan saya,” kenang Umi dengan suara bergetar.
Pihak keluarga telah melaporkan kepergian Novita ke Polres Probolinggo Kota pada Senin (16/12/2024). Namun, upaya pencarian sejauh ini belum membuahkan hasil. Aparat kepolisian mengimbau siapa saja yang memiliki informasi mengenai keberadaan Novita agar segera melapor.
Kabar menghilangnya Novita menggugah simpati banyak pihak. Umi Kulsum tak kuasa menahan tangis setiap kali mengingat cucu tersayangnya. “Novita, ayo pulang, Nak. Nenek kangen. Jangan tinggalkan nenek sendirian,” ujarnya sambil sesenggukan.
Hingga kini, keluarga besar Novita terus berharap agar gadis kecil itu segera kembali dengan selamat. Kepergian Novita mengingatkan kita akan pentingnya pengawasan orang tua dan keluarga terhadap anak, terutama dalam era digital yang memungkinkan siapa saja saling terkoneksi tanpa batas. (lai/saw)