Pasuruan (WartaBromo.com) – Bagi umat Katolik, Natal tidak sekadar perayaan lahiriah, melainkan momen spiritual yang mendalam. Namun, mengapa umat Katolik tidak merayakan natal sebelum tanggal 25 Desember?
Dilansir dari berbagai sumber, hal ini berkaitan dengan tradisi dan kepercayaan yang mengedepankan masa persiapan rohani, yang disebut Masa Adven. Masa Adven dimulai empat minggu sebelum Natal dan bertujuan untuk mempersiapkan diri menyambut kelahiran Yesus Kristus.
Masa Adven bukan sekadar waktu penantian, tetapi juga masa pertobatan dan refleksi. Selama periode ini, umat Katolik diajak membersihkan hati dan pikiran agar dapat merayakan Natal dengan penuh makna dan penghormatan. Proses ini mencakup doa, ibadah, dan berbagai perbuatan kasih.
Makna Adven terbagi dalam dua dimensi utama. Pertama, sebagai pengingat kelahiran Yesus di Betlehem, dan kedua, sebagai pengharapan atas kedatangan Yesus yang kedua kali sebagai Hakim Agung.
Perayaan Natal secara resmi dimulai pada Malam Natal, 24 Desember, dan berlanjut hingga Hari Natal pada 25 Desember. Namun, perayaan ini tidak berhenti di sana. Tradisi Katolik memperpanjang perayaan Natal melalui Oktaf Natal, yakni periode delapan hari setelah Natal. (jun)