Pasuruan (WartaBromo.com) – Banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pasuruan, termasuk jalur Pantura di Desa Sambirejo, Kecamatan Rejoso. Kondisi ini mengganggu arus lalu lintas dari arah Surabaya menuju Banyuwangi dan sebaliknya.
Ketinggian air di jalur tersebut bervariasi, mulai dari 20 hingga 30 sentimeter, membuat pengendara terpaksa memperlambat laju kendaraan. Kendaraan roda dua, roda empat, hingga truk tampak bergerak dengan hati-hati saat melintasi jalan yang tergenang.
H. Arifin, seorang pengendara sepeda motor, mengaku harus berhati-hati saat melintasi banjir setinggi 20 sentimeter. “Iya harus pelan-pelan, jalannya digenangi air soalnya,” ujarnya.
Sementara itu, Hadi (24), seorang warga setempat yang membantu kendaraan melintasi jalan, mengatakan bahwa hingga saat ini debit air belum menunjukkan tanda-tanda surut. Ia juga mengimbau agar kendaraan besar lebih berhati-hati saat melintas.
“Kalau kendaraan roda dua agak menengah, soalnya di sisi jalan airnya besar,” ungkap Hadi.
Ekor kemacetan akibat banjir ini mencapai sekitar 1 kilometer dari dua arah.
Selain jalan raya, Di Dusun Gapuk, Desa Kawisrejo, Kecamatan Rejoso, sebuah mushola terlihat seluruh bagiannya terendam banjir. Tinggi air di dalam mushola masih mencapai 30 cm, sehingga masyarakat belum bisa menggunakannya untuk beribadah.
“Nggak bisa sholat, air aja belum surut,” ujar Wildan (24) salah satu warga setempat yang berharap kondisi segera membaik.
Tak hanya tempat ibadah, beberapa sekolah di wilayah terdampak juga ikut terendam banjir. Di Kecamatan Rejoso, Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD) tak luput dari genangan air. Halaman SD Sambirejo, misalnya, tampak digenangi air. Sementara itu, hampir seluruh ruang kelas di SMP 1 Rejoso juga terendam.
“Semoga segera surut, ini bersih-bersih. Untung pas libur Sabtu, semoga segera surut,” kata salah satu penjaga di SMP 1 Rejoso saat ditemui di lokasi.
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, banjir ini melanda enam kecamatan, yakni Beji, Kraton, Winongan, Rejoso, Grati, hingga Gondang Wetan. Meski begitu, beberapa desa di wilayah terdampak sudah mulai menunjukkan tanda-tanda surut. Warga yang sebelumnya mengungsi ke beberapa rumah saudara kini mulai kembali ke rumah untuk membersihkan sisa-sisa banjir. (don/yog)