Marak Berdiri TPQ Anak Masuk Pagi, Himpaudi dan IGTK Berharap Solusi

2944

Pandaan (WartaBromo.com) – Meningkatnya jumlah Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) untuk anak usia dini di Kabupaten Pasuruan mulai menuai keluhan. Pasalnya, waktu belajar TPQ yang berlangsung di pagi hari berbenturan dengan jadwal belajar di Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Hal ini terungkap dalam acara talkshow Bolo Dewan Menyapa: Pasuruan Bicara yang diselenggarakan oleh WartaBromo di Warung Sumringah Pandaan, Kamis (5/12/2024).

Ida, Salah satu guru dari TK Amanah Plus Prigen yang hadir dalam acara tersebut, Ida, mengungkapkan bahwa keberadaan TPQ pagi justru menimbulkan gesekan di masyarakat, terutama saat orang tua lebih memilih memasukkan anaknya ke TPQ karena biaya yang lebih murah.

“Sebenarnya bagus, cuma jam belajarnya yang perlu dipikirkan. Seharusnya TPQ diadakan sore hari, bukan pagi. Saya berharap ada solusi,” ujarnya.

Senada dengan Ida, Nawang dari Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Prigen juga mengungkapkan kekhawatirannya. Ia bahkan sempat bertanya kepada Kementerian Agama (Kemenag) terkait izin operasional TPQ yang mewajibkan anak-anak masuk di pagi hari.

“Saya tanya ke Kemenag, apakah TPQ ini berada di bawah naungan Kemenag? Ternyata jawabannya tidak. Lalu bagaimana solusinya?” ujar Nawang.

Ia juga menambahkan bahwa pengajar di TPQ sempat mengatakan bahwa jadwal pagi merupakan suatu keharusan agar lembaga TPQ tersebut tetap dapat beroperasi.

“Jika tidak mau (pagi), maka TPQ akan ditutup,” lanjutnya.

Titin Wahyuningsih, seorang praktisi pendidikan yang turut hadir sebagai narasumber, menekankan bahwa dalam semangat pemerataan pendidikan, keberadaan TPQ tentu baik, namun perlu dihindari perseteruan antar lembaga pendidikan.

“Ini sangat bagus untuk pemerataan pendidikan, namun jika menimbulkan perseteruan tentu tidak baik. Jika pemerintah tidak mengambil sikap tegas, maka gesekan ini akan terus terjadi. Padahal tujuannya sama, untuk mencerdaskan anak bangsa,” jelas Titin.

Titin juga berharap ada regulasi yang jelas serta jembatan komunikasi yang dibangun oleh pemerintah antara TPQ dan lembaga KB-TK di Kabupaten Pasuruan agar persoalan ini dapat segera diselesaikan.

Talkshow Bolo Dewan Menyapa: Pasuruan Bicara kali ini mengangkat tema “Menatap Masa Depan Pendidikan di Pasuruan: Antara Asa Guru dan Harapan Baru.”

Acara ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Muhammad Zaini, Ketua PGRI Kabupaten Pasuruan Didik Suriyanto, dan praktisi pendidikan Titin Wahyuningsih. (yog)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.