Pemkab Probolinggo Siapkan Solusi Jangka Panjang Krisis Air Bersih Gili Ketapang

15

Probolinggo (WartaBromo.com) – Masalah putusnya pipa PDAM yang menyuplai air bersih ke Pulau Gili Ketapang kembali menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.

Untuk mengatasi persoalan yang rutin terjadi ini, Pj Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto, telah membentuk tim khusus bersama jajaran PDAM guna mencari solusi permanen.

“Kami akan melakukan survei mendalam. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah menanam pipa di dasar laut dengan anggaran yang diperkirakan mencapai Rp 5-6 miliar,” ungkap Ugas saat meninjau perbaikan pipa di perairan Gili Ketapang, Selasa (3/12/2024). Peninjauan tersebut turut didampingi Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana.

Selain itu, Pemkab juga sedang mengkaji kemungkinan pembangunan fasilitas penyulingan air di Pulau Gili Ketapang. “Jika kajian selesai dan anggaran disiapkan, kami akan ajukan ke DPR,” tambahnya.

Putusnya aliran air bersih terakhir terjadi pada Jumat (22/11/2024), saat pipa PDAM terseret jangkar kapal sejauh 900 meter. Petugas menemukan jangkar seberat 300 kilogram yang menjadi penyebab kerusakan. Kasus ini bukan yang pertama, masalah serupa juga terjadi pada akhir 2022 hingga awal 2023.

Kepala Desa Gili Ketapang, Badrul Munir, menyebut kerusakan biasanya terjadi pada musim hujan atau saat angin muson barat membawa ombak besar.

Kapal tongkang yang terombang-ambing sering kali menyeret jangkar hingga merusak jaringan pipa bawah laut.

“Ini terjadi setiap tahun karena tidak ada langkah pencegahan permanen. Tapi, biasanya kerusakan bisa diperbaiki dalam waktu seminggu,” kata Munir.

Sebenarnya, jalur pipa sepanjang 7 kilometer ini telah diberi tanda lampu setiap 100 meter untuk memperingatkan kapal agar tidak melintas di atasnya.

Namun, tanda tersebut hilang, diduga dirusak atau dianggap mengganggu nelayan. Sebagai gantinya, PDAM memasang gabus, tetapi tanda itu juga tak bertahan lama.

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Gili Ketapang telah beroperasi sejak 2009, dibangun dengan dana APBN Rp 7 miliar dan APBD Kabupaten Probolinggo Rp 4 miliar. Air bersih berasal dari mata air Ronggojalu di Kecamatan Tegalsiwalan dan disalurkan melalui pipa bawah laut dari Desa/Kecamatan Dringu.

Di pulau yang juga dikenal sebagai destinasi wisata bahari ini, air ditampung di menara berkapasitas 200 m³ sebelum didistribusikan ke lebih dari 2.000 pelanggan. Pada 2023, total suplai air mencapai 120.124 m³ dengan nilai pendapatan Rp 1,28 miliar.

Dengan upaya perbaikan dan kajian solusi jangka panjang yang sedang berjalan, diharapkan masyarakat Gili Ketapang dapat segera menikmati pasokan air bersih secara berkelanjutan tanpa khawatir gangguan setiap tahun. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.