Probolinggo (WartaBromo.com) – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo, dr. Moh Haris dan Fahmi AHZ, mencetak sejarah baru dalam gelaran Pilkada Kabupaten Probolinggo bahkan Indonesia. Keduanya berhasil meraih kemenangan terbesar sejak era Pilkada langsung dimulai pada 2008.
Dengan latar belakang pesantren yang kuat, pasangan ini berhasil memperoleh dukungan luar biasa dalam pemilihan pada Rabu, 27 November 2024.
Pasangan yang dikenal dengan slogan “Sae Berbenah” ini unggul telak atas lawannya, pasangan Zulmi Noor Hasani dan Abd. Rasit.
Berdasarkan hitung cepat Avemedia Research, Gus Haris dan Ra Fahmi meraih 80,19 persen suara, meninggalkan jauh pasangan Zulmi-Rasit yang hanya memperoleh 19,81 persen suara.
Hasil serupa juga ditunjukkan oleh data dari tim pemenangan pasangan “Sae Berbenah”, yang mencatat perolehan suara sebesar 80,58 persen.
Data aplikasi Sirekap KPU bahkan menunjukkan hasil konsisten, dengan pasangan Gus Haris-Ra Fahmi meraih 80,56 persen suara.
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Probolinggo, Oka Mahendra Jati Kusuma, menilai kemenangan ini sebagai sejarah baru di tingkat lokal maupun nasional.
Menurutnya, belum pernah ada pasangan calon di Kabupaten Probolinggo yang meraih kemenangan hingga 80 persen. Bahkan secara nasional, hasil ini menjadi salah satu yang tertinggi dalam Pilkada dengan persaingan antarpasangan calon.
“Hasil quick count ini tidak jauh dari real count. Sejak era reformasi, belum pernah ada kemenangan sebesar ini. Jika angka ini dikukuhkan oleh KPU, maka akan menjadi catatan sejarah bagi Probolinggo dan bahkan Indonesia,” ujar Oka.
Sejak Pilkada langsung pertama di Kabupaten Probolinggo pada 2008, belum ada pasangan calon yang mampu mencapai angka 80 persen suara.
Pada Pilkada 2008, pasangan Hasan Aminuddin-Salim Quraisy yang diusung koalisi PKB, PPP, Golkar, dan Partai Demokrat meraih 67 persen suara setara suara 425. 579
Unggul dari dua pasangan lainnya, Yakni atas pasangan Cholili Mugi-Sulaiman Dada (22,3 persen suara), dan pasangan Hapur Abdul Ghofur- Sudirman Rais (11,7 persen suara).
Lima tahun kemudian, pada Pilkada 2013, pasangan Puput Tantriana Sari – HA. Timbul Prihanjoko memenangi pertarungan dengan 40,71 persen suara, mengalahkan dua pasangan lainnya yang bersaing ketat.
Pasangan dengan akronim HATI itu, unggul atas pasangan Kusnadi- Wahid Nurrahman (28,34 persen suara), dan pasangan Salim Quraisy- Agus Setiawan (30,95 persen suara).
Sementara itu, Pilkada 2018 yang juga diikuti pasangan petahana mencatatkan kemenangan 57,5 persen suara. Unggul atas pasangan Abdul Malik Haramain-Muhammad Muzayyan (42,5 persen).
Namun, Pilkada 2024 menjadi titik balik. Gus Haris dan Ra Fahmi, yang diusung oleh koalisi Partai Gerindra, PKB, Golkar, PPP, dan PKS, tampil dominan atas pasangan Zulmi-Rasit yang diusung Partai Nasdem, PDIP, dan PAN.
Kemenangan besar pasangan Gus Haris-Ra Fahmi dianggap sebagai sinyal kuat dari masyarakat Kabupaten Probolinggo yang mendambakan perubahan.
Dengan latar belakang keagamaan yang kuat dan visi pembangunan berlandaskan nilai-nilai keadilan serta kesejahteraan, pasangan ini diharapkan mampu membawa Probolinggo ke arah yang lebih baik.
“Jika hasil resmi KPU sesuai dengan hitung cepat, ini adalah kemenangan seluruh masyarakat Kabupaten Probolinggo yang mendukung semangat perubahan,” tutup Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo itu. (saw)