Rejoso (WartaBromo.com) – 10 orang saksi yang dipanggil oleh Bawaslu untuk kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) dugaan politik uang di Dusun Krandonlor, Desa Rejosokidul, Kecamatan Rejoso mangkir tanpa kabar.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Kabupaten Pasuruan, Zahid, menyatakan bahwa pihaknya telah dua kali melayangkan surat pemanggilan kepada para saksi, namun tetap tidak ada yang hadir.
“Pemanggilan pertama kami lakukan pada Kamis (28/11/2024) di kantor Bawaslu, namun para saksi tidak hadir,” ujar Zahid.
Bawaslu kemudian kembali mengirimkan undangan panggilan kedua. Kali ini, pemanggilan dilakukan di kantor Panwascam Rejoso yang lebih dekat dengan lokasi para saksi, namun hasilnya tetap sama.
“Kami sudah berusaha memudahkan dengan memanggil mereka di lokasi yang lebih dekat, tapi hingga sore ini tidak ada satupun yang hadir,” tambahnya.
Sebelumnya, Bawaslu menjadwalkan pemanggilan saksi mulai pukul 09.00 hingga pukul 15.00 WIB, namun hingga waktu yang ditentukan, tidak ada respon dari 10 saksi yang sudah masuk dalam daftar panggilan untuk memberikan keterangan.
Para saksi terdiri dari beberapa pihak yang diduga mengetahui atau terlibat dalam kasus ini, yaitu:
- 7 orang dari Tim 7, kelompok yang diduga terlibat dalam distribusi politik uang
- LQ, seorang anggota DPRD
- 2 orang relawan yang terkait dengan dugaan pembagian uang kepada warga
“Kami akan bekerja sama dengan Sentra Gakkumdu (Penegakan Hukum Terpadu) untuk melakukan kajian lebih lanjut berdasarkan bukti-bukti yang ada,”tegasnya.
Kasus OTT ini sendiri terjadi pada Selasa malam (26/11/2024), di mana Satgas Anti Money Politic Polres Pasuruan Kota mengamankan 4 orang warga yang diduga terlibat dalam pembagian uang jelang hari pencoblosan Pilkada 2024. Proses penyelidikan terus dilakukan untuk memastikan keterlibatan para pihak dalam dugaan politik uang ini. (riz/yog)
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda.
Klik disini.
