Dringu (WartaBromo.com) – Perkelahian brutal yang melibatkan 6 orang terjadi di Desa Pabean, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, pada Minggu (17/11) dini hari. Akibat insiden ini, seorang pria tewas dengan luka bacok, sementara 2 lainnya mengalami luka-luka.
Korban tewas, Muhammad Syarifuddin (24), warga Desa Pendil, Kecamatan Banyuanyar, ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan luka di punggung, paha kiri, dan wajah. Jenasahnya sempat dibawa ke kamar mayat RSUD dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo.
Sementara dua rekannya, Rois dan Ghufron, turut menjadi korban. Rois kini dirawat di RSUD dr. Soetomo Surabaya akibat luka serius. Sedangkan Ghufron yang hanya mengalami luka ringan sudah diperbolehkan pulang dari RS Wonolangan, Dringu.
Kapolsek Dringu, Iptu Anshori, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mendalami motif dan pelaku dalam kasus ini. Dugaan sementara mengarah pada konflik asmara yang berbuntut dendam.
Paman korban, Anwar (51), mengungkapkan bahwa beberapa hari sebelum insiden, Udin (sapaan akrab Muhammad Syarifuddin) sempat berseteru dengan warga Desa Randupitu, Kecamatan Gending. Hal ini memicu dugaan bahwa perkelahian ini merupakan aksi balas dendam.
“Sebelumnya, keponakan saya menerima telepon dari seorang perempuan. Tidak lama setelah itu, dia berangkat dengan motor trail,” tutur Anwar.
Dalam perjalanan, Udin bertemu 2 temannya menuju wilayah Dringu. Ketiganya sempat berteduh di depan sebuah warung kopi akibat hujan deras.
Namun, tiba-tiba tiga orang yang menaiki satu motor datang. Pengendara motor matik itu, langsung menyerang mereka dengan senjata tajam.
“Serangannya cepat sekali. Keponakan saya dan Rois tidak sempat melawan. Ghufron berhasil kabur,” tambahnya.
Supriyani (45), pemilik warung kopi yang menjadi lokasi kejadian, mengaku kaget saat menemukan bercak darah di sekitar warungnya pada Minggu pagi.
“Warung saya tutup sejak sore hari. Pagi-pagi pas mau buka, kok ada banyak darah. Saya kira ada kecelakaan,” ujarnya.
Hingga berita ini ditulis, identitas tiga pelaku yang diduga menyerang korban belum diketahui. Polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus yang memicu ketakutan di masyarakat ini.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan membantu memberikan informasi jika mengetahui sesuatu terkait insiden ini,” tegas ujar Kanit Propam Polres Probolinggo itu, pada Senin (18/11/2024) siang.
Peristiwa tragis ini menjadi pengingat betapa konflik personal dapat berujung pada kekerasan yang merugikan banyak pihak. Polisi diharapkan segera menangkap pelaku dan memberikan rasa aman bagi warga setempat. (lai/saw)