Probolinggo (WartaBromo.com) – Debat terbuka kedua jelang pilkada 2024 kembali digelar di Kota Probolinggo. Empat paslon walikota dan wakil walikota adu gagasan program dan rencana pemerintahan.
Debat ini mengusung tema ekonomi kreatif dan kepemudaan dengan target meraup suara sebanyak-banyaknya dari pemilih pemuda. Debat terbuka kedua ini kembali diadakan oleh KPU Kota Probolinggo, di Gedung Widya Harja, Jalan Panjaitan, Kecamatan Mayangan.
Dalam debat kedua ini, topik utama pembahasan yang disediakan panelis adalah ekonomi kreatif dan kepemudaan, di mana masing-masing pasangan calon adu gagasan dan rencana pemerintahan jika terpilih memimpin lima tahun ke depan.
Masing-masing paslon pun mengeluarkan jurus andalannya masing-masing. Mulai dari program strategis, kesetaraan gender dalam pekerjaan, hingga upaya untuk memfasilitasi penduduk yang mayoritas masih berusia muda.
Terutama soal ekonomi kreatif dan bidang pekerjaan yang bisa menampung para pemuda itu, sehingga berdampak pada kemajuan sektor ekonomi kota ini.
Ketua KPU Kota Probolinggo, Radfan Faisal mengatakan, tema tersebut dianggap sangat relevan lantaran sekitar 56 persen lebih komposisi penduduk di Kota Probolinggo merupakan pemuda dengan rentang usia antara 18 sampai 40 tahun.
“Secara umum berlangsung baik, kondusif dan ada beberapa hal yang menjadi perhatian. Yakni bagaimana masing-masing paslon mengelaborasi setiap permasalahan dalam program pemerintahan mereka kedepannya,” katanya.
Selain itu, dari 179.416 DPT di Kota Probolinggo, 56 persen lebih di antaranya merupakan pemilih pemuda. Jumlahnya diperkirakan mencapai 100 ribu lebih pemilih.
Karena itu, KPU memandang tema kepemudaan, menjadi sangat penting digelontorkan untuk kemudian di elaborasi oleh masing-masing paslon, menjadi program kerja ketika terpilih nanti.
Usai debat, para panelis menilai tanggapan para calon walikota dan wakil walikota sudah sesuai dengan koridor atau tema utama dari debat kedua ini.
Salah satu panelis, Muhammad Anas yang merupakan dosen STAI SAM mengatakan, semua soal yang dilemparkan ke paslon, sudah berdasarkan topik yang diberikan perumus.
“Dari sepuluh soal yang disediakan, hanya dua yang tidak terpakai karena memang itu cadangan. Sedangkan delapan soal lainnya, sudah berhasil dilemparkan dan mereka saling menanggapi dari masing-masing soal tersebut,” jelas Anas.
Debat kedua ini dipenuhi dengan teriakan para pendukung yang dibawa masing-masing pasangan calon. Setiap gagasan dan rencana program yang bakal diterapkan masing-masing calon ini sangat berpengaruh dalam perebutan suara pada 27 November mendatang. (lai/saw)