Rembang (WartaBromo.com) – Musim panen raya mangga klonal 21 atau yang kerap disebut mangga alpukat, membawa berkah besar bagi para pengepul di Rembang. Dalam momen panen kali ini, omset penjualan mangga di kalangan pengepul melonjak hingga 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Ilham, pengepul mangga klonal 21 asal Desa Oro-oro Ombo Wetan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, mengungkapkan, permintaan mangga terus berdatangan sejak dimulainya panen raya pada bulan Agustus. Setiap harinya, Ilham kini disibukkan dengan pengemasan mangga yang siap dikirim ke berbagai wilayah di Indonesia.
“Ini panen raya, mulai Agustus sampai sekarang, terus berdatangan dari petani sini asli Rembang,” ungkap Ilham saat ditemui wartabromo.com di kebun mangga, Senin (11/11/2024).
Mangga klonal 21 khas Kabupaten Pasuruan ini memiliki rasa manis dan tekstur lembut, menjadikannya buah favorit yang diminati masyarakat. Dalam sehari, Ilham mampu mengumpulkan 3-4 ton mangga dari para petani setempat. Jumlah tersebut meningkat 50 persen dari tahun sebelumnya.
“Naik dari tahun sebelumnya, ini sekarang bisa tembus 70 ton mangga,” tutur Ilham.
Pada panen raya tahun 2023, penjualan mangga di tempatnya hanya mencapai 35-40 ton, namun kini, dalam tiga bulan terakhir saja, ia berhasil menjual hingga 70 ton ke berbagai daerah di Indonesia.
Ilham juga mengaku tak perlu khawatir kekurangan pembeli. Ia telah memiliki pelanggan tetap dari Aceh, Jabodetabek, hingga pasar luar negeri.
“Kalau pelanggan sudah ada, selain Jatim, kirimnya mesti ke Jabodetabek, Aceh juga banyak,” ujarnya.
Mangga klonal 21 yang ditawarkan Ilham tersedia dalam tiga grade, dengan harga yang bervariasi. Mangga grade A dijual Rp25 ribu per kilogram, grade B seharga Rp17.500, dan grade C dibanderol Rp12.500 per kilogram. (don)