Probolinggo (WartaBromo.com) – Hujan mulai turun di sejumlah wilayah di Kabupaten Probolinggo, meskipun begitu krisis air bersih masih membayangi sebagian besar kawasan tersebut.
Hingga pekan pertama November, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mencatat sebanyak 41 dusun di 21 desa masih mengalami kesulitan akses air bersih.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo, Zubaidullah, menyatakan bahwa laporan permintaan suplai air bersih terus diterima meski musim hujan sudah tiba.
“Wilayah-wilayah yang biasanya meminta kiriman air bersih tetap membutuhkan bantuan karena curah hujan yang rendah dan belum merata,” ujarnya, Selasa (12/11/2024).
Salah satu kendala utama adalah curah hujan yang belum cukup untuk menambah cadangan air bersih di daerah-daerah yang rentan kekeringan. Air hujan masih sebatas membasahi permukaan tanah.
Dampak musim kemarau panjang ini masih terasa, dengan sejumlah desa di Kecamatan Tegalsiwalan, Tongas, Kuripan, Lumbang, Leces, dan kecamatan lainnya yang masih terdampak.
Zubaidullah menjelaskan bahwa penyebab krisis air bersih ini ada dua. Pertama, kondisi alam akibat musim kemarau berkepanjangan, yang mengakibatkan cadangan air berkurang drastis.
Kedua, adanya gangguan sarana prasarana, seperti kerusakan pada jaringan pipa distribusi air yang menghambat aliran air bersih ke pemukiman warga.
“Krisis air bersih memang masih mungkin terjadi, meskipun dengan intensitas yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya. Kami tetap berkomitmen untuk mengirimkan pasokan air bersih bagi warga yang membutuhkan, apapun penyebabnya,” tambahnya.
BPBD Kabupaten Probolinggo terus memantau kondisi wilayah dan bekerja sama dengan berbagai pihak. Guna memastikan bantuan air bersih tetap tersalurkan sampai musim hujan benar-benar stabil dan bisa memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. (saw)