Pandaan (WartaBromo.com) – Berawal dari hobi menanam sayuran, Arif Rahman kini sukses mengelola berbagai jenis melon. Usaha ini bermula dari rekomendasi teman istrinya, yang kini berubah menjadi pekerjaan sehari-hari bagi Arif.
Arif Rahman (40), yang akrab dikenal dengan nama usahanya Ar Farm, saat ditemui di Dusun Jetak, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, mengungkapkan bahwa ia bersama istrinya kini fokus mengelola berbagai jenis buah melon.
“Awalnya ingin mencoba menanam melon, jadi saya mulai mempelajari tekniknya dari teman istri saya. Akhirnya, saya serius mengembangkannya sejak tahun 2021 hingga sekarang,” ujar Arif.
Dalam usaha ini, Arif menggunakan teknik hidroponik dengan sistem NFT (Nutrient Film Technique), di mana akar tanaman diletakkan dalam lapisan air yang dialirkan secara terus-menerus bersama nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
Benih melon yang ia gunakan merupakan hasil impor, kemudian dikembangkan mulai dari semai hingga menjadi bibit yang siap ditanam di dalam green house.
Dalam kurun waktu 30 hari, bibit tersebut sudah mulai berbuah, dan dalam usia 70 hari buah melon siap untuk dipanen dan didistribusikan kepada konsumen.
“Kami juga membuka wisata petik buah melon, dan Alhamdulillah banyak pengunjung, bahkan ada yang datang dari luar kota,” kata Arif.
Saat ini, Arif menanam 11 jenis melon di beberapa lokasi, termasuk 4 jenis yang ditanam di dalam green house, seperti Intanon, Golden Aroma, Sweetnet, Orenji, Honey Globe, dan Rangipo. Jenis melon yang ditanamnya selalu divariasikan sesuai permintaan pasar.
Dari pantauan WartaBromo, Arif menyuplai melon tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga hingga luar pulau. Tingginya permintaan sering kali membuat Arif kewalahan untuk memenuhi kebutuhan pasokan melon.
Dari hasil panen jenis melon Kintanon, Arif bisa menghasilkan sekitar 1.000 buah dari 1.000 pohon, dengan total berat mencapai 1 ton. Omzetnya pun bisa mencapai Rp37.500.000, tergantung jenis melonnya, dengan harga per kilogram mencapai Rp25.000.
Dengan pengalaman sejak 2021, Arif kini juga sering menjadi rujukan bagi para petani lain, bahkan dari luar Pulau Jawa, yang ingin belajar tentang teknik hidroponik yang ia terapkan. (riz/yog)