Probolinggo (WartaBromo.com) – Panelis Debat publik pertama untuk Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo 2024 mencatat pemaparan program yang disampaikan keempat pasangan calon (paslon) kurang konkret. Secara keseluruhan, acara yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo pada Jumat malam (8/11/2024) berlangsung dengan kondusif.
Dalam debat di Gedung Bina Harja tersebut, lima panelis mengamati bahwa meskipun paslon telah menyampaikan gagasan secara substansial, program yang disampaikan masih terkesan umum.
Doktor Dian Ferrica, salah satu panelis, menyatakan bahwa keempat paslon kurang mendetail dalam memaparkan visi mereka terkait tema debat yang mencakup isu pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, perlindungan perempuan dan anak, serta kesetaraan gender.
Menurutnya, program yang disampaikan belum cukup konkret untuk menjawab tantangan spesifik yang dihadapi masyarakat Probolinggo.
“Jawaban paslon sudah substantif, namun beberapa masih belum spesifik dan kurang terhubung langsung dengan persoalan yang dihadapi masyarakat sehari-hari,” jelas Dian.
Ia mengusulkan agar pada debat-debat berikutnya, paslon lebih memperjelas langkah konkret yang dapat memberikan solusi bagi isu-isu penting, seperti ketahanan pangan dan stunting.
Keterbatasan waktu debat yang hanya berlangsung 180 menit bagi empat paslon juga dinilai menjadi salah satu penyebab kurangnya detail dalam pemaparan program.
Ketua KPU Kota Probolinggo, Radfan Faisal, mengakui bahwa waktu yang diberikan memang terbatas, namun telah diatur berdasarkan peraturan yang berlaku.
“Durasi tiga jam sudah cukup panjang, namun tantangan utama adalah bagaimana para paslon mampu menyampaikan substansi dalam waktu terbatas,” ujar Radfan.
Ketua Bawaslu Kota Probolinggo, Johan Dwi Angga, mengapresiasi ketertiban selama debat berlangsung, termasuk langkah cepat KPU menegur paslon yang membawa ponsel ke panggung, yang sempat memunculkan laporan.
“Situasi ini cepat teratasi, dan kami bersyukur semua pihak menjaga suasana damai,” kata Johan.
Para panelis berharap agar debat-debat berikutnya diisi dengan program yang lebih spesifik dan terukur. Guna memberikan pandangan yang lebih jelas bagi warga Probolinggo dalam menentukan pilihan mereka.
Suasana yang kondusif pada debat pertama ini dinilai sebagai pondasi yang baik untuk mewujudkan Pilkada yang damai dan berkualitas di Kota Probolinggo. (saw)