Pasuruan (WartaBromo.com) – Sejumlah aktivis pendukung kotak kosong melakukan audiensi dengan Bawaslu Kota Pasuruan. Mereka mengritik kinerja bawaslu.
Para pendukung kotak kosong yang tergabung dalam Forum Penyelamat Demokrasi Masyarakat (FPDM) Kota Pasuruan mendatangi kantor bawaslu pada Rabu (06/11/2024).
Koordinator FPDM Kota Pasuruan, Ayi Suhaya mengungkapkan, pihaknya mempertanyakan kinerja bawaslu selama penyelenggaraan Pilwali Kota Pasuruan.
Ayi menilai kinerja Bawaslu Kota Pasuruan masih belum terlihat maksimal. Ia mencontohkan, misalnya, Bawaslu Kabupaten Pasuruan yang beberapa kali menangani kasus pelanggaran.
“Di kabupaten itu PPDI bisa diungkap. Nah di sini itu apa yang diungkap? Personel banyak, anggaran ada. Ini kenapa?” ujar Ayi.
Selain itu, salah satu yang seharusnya menjadi atensi bawaslu adalah soal praktik money politic atau politik uang selama gelaran pilwali. Ia meminta langkah kongkrit bawaslu jika menjelang hari H pencoblosan terjadi politik uang.
Terpisah, Anggota Bawaslu Kota Pasuruan, Sofyan Sauri mengapresiasi apa yang disampaikan oleh FPDM Kota Pasuruan. Hal tersebut, kata Sofyan, merupakan bentuk kontrol sosial bagi bawaslu.
Soal pengawasan praktik politik uang, Sofyan mengungkapkan hal itu bukan hanya tugas penyelenggara pilkada semata, melainkan juga melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat.
“Ketika terjadi money politic di lapangan, silahkan laporkan kepada kami. Personel kami terbatas, sehingga agak sulit jika menjangkau keseluruhan,” kata Sofyan.
Selain itu, soal kinerja bawaslu yang dipertanyakan FPDM Kota Pasuruan, Sofyan mengungkapkan, selama ini pihaknya sudah menangani lima laporan dugaan pelanggaran dan dua temuan dugaan pelanggaran.
“Satu temuan masih proses. Kami belum bisa menyampaikan. Satu lagi masih dalam kajian,” ujar Sofyan. (tof)