Paiton (WartaBromo.com) – Ratusan karyawan pabrik rokok di Kabupaten Probolinggo menjalani skrining Tuberkulosis (TBC) secara acak sebagai langkah antisipasi penularan penyakit yang tengah menjangkiti ribuan warga di daerah tersebut.
Pabrik PT Secco Nusantara di Paiton menjadi salah satu lokasi pemeriksaan yang difokuskan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo.
Menurut Sulistiani Trisnoharini, Wasor TBC Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, kegiatan ini bertujuan mendeteksi dini potensi kasus TBC di lingkungan padat pekerja.
“Karena karyawan bekerja dalam jarak yang berdekatan, risiko penularan lebih tinggi. Skrining sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut,” ujarnya, Rabu (30/10/2024).
Pada Senin (28/10/2024), tim gabungan dari Dinkes dan Puskesmas melakukan pemeriksaan terhadap 400 karyawan PT Secco Nusantara dari total ribuan pekerja yang ada.
Selain pemeriksaan awal, tim juga menggunakan teknologi Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk hasil diagnosis yang lebih akurat dan cepat.
Sulistiani menjelaskan bahwa kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari manajemen perusahaan. “PT Secco Nusantara sangat mendukung upaya kesehatan ini. Langkah ini adalah bagian dari komitmen bersama untuk memastikan lingkungan kerja yang sehat,” tambahnya.
Yeni, begitu ia disapa, menekankan pentingnya pengobatan tepat waktu bagi penderita TBC. “Pengobatan TBC sensitif obat membutuhkan waktu enam bulan. Namun, untuk TBC resisten obat, durasinya bisa mencapai dua tahun, meski sekarang ada opsi lebih singkat dengan metode BPal M,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa masyarakat tidak perlu takut, sebab TBC bisa disembuhkan jika diobati dengan rutin. “Kami juga memberikan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai langkah pencegahan,” katanya.
Lebih jauh, Dinas Kesehatan berkomitmen melakukan pemeriksaan berkelanjutan dan mengawasi kontak erat penderita melalui Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT).
“Setiap anggota keluarga atau rekan kerja penderita perlu mendapat pemantauan agar penularan bisa dicegah sejak dini,” tambah Yeni.
Kabupaten Probolinggo menargetkan eliminasi TBC pada 2030 sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat dalam Perpres Nomor 67 Tahun 2021.obat Hingga Agustus 2024, ada 1.503 warga Kabupaten Probolinggo terdeteksi sebagai terduga pasien TBC. Sebanyak 1.420 pasien telah mendapatkan terapi obat.
“Kami berharap melalui langkah-langkah aktif ini, eliminasi TBC bisa terwujud di Kabupaten Probolinggo,” pungkas Yeni. (saw)