Wardah Nafisah Usung Visi Pendidikan Berkualitas, Siapkan 100 Miliar hingga 10 Ribu Beasiswa

13

Pasuruan (WartaBromo.com) – Dalam acara debat calon kepala daerah, Ning Wardah Nafisah, calon wakil bupati nomor urut 1 Kabupaten Pasuruan, menyampaikan komitmen visi-misinya terkait peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Pasuruan, Minggu (27/10/2024).

Saat menjawab pertanyaan dari panelis mengenai rendahnya angka penduduk usia 15 tahun ke atas yang berkualifikasi pendidikan tinggi. Yang tercatat hanya 4,63 persen pada tahun 2023, Ning Wardah menegaskan pentingnya akses pendidikan berkualitas bagi seluruh masyarakat.

“Pendidikan itu mahal, tapi kebodohan lebih mahal,” ujar Ning Wardah.

Menurutnya, pendidikan yang terjangkau dan berkualitas harus menjadi prioritas. Untuk itu, ia dan pasangannya menawarkan program

“Mudah Bersekolah dan Kuliah,” yang diharapkan mampu mengatasi ketimpangan pendidikan di Pasuruan.

“Kami siap mengalokasikan minimal Rp100 miliar untuk mendukung lembaga pendidikan di Kabupaten Pasuruan, baik pesantren, sekolah negeri dan swasta, sekolah formal maupun non formal, madrasah diniyah, TPQ, universitas, dan sebagainya,” pungkasnya.

Ning Wardah juga menyampaikan bahwa alokasi dana ini akan memastikan pemerataan kualitas pendidikan di seluruh wilayah, baik di kota maupun desa, serta menjembatani kesenjangan pendidikan antara masyarakat kurang mampu dan yang lebih berada.

Selain itu, pasangan calon ini juga menawarkan program 10.000 beasiswa bagi masyarakat Pasuruan untuk melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi. Ning Wardah menekankan bahwa keberhasilan masa depan Pasuruan sangat bergantung pada generasi mudanya. “Generasi penerus kita harus generasi emas, harus generasi cerdas. Ini menjadi prioritas utama kami,” lanjutnya.

Selain fokus pada bantuan beasiswa, Ning Wardah juga berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur pendidikan dengan merehabilitasi 1.000 lembaga pendidikan yang masih kurang representatif. Hal ini, menurutnya, penting agar siswa dapat belajar dengan baik di lingkungan yang layak.

Menanggapi angka putus sekolah di Pasuruan, Ning Wardah mengakui ada dua faktor utama: ekonomi dan non-ekonomi. “Untuk faktor ekonomi sudah tertangani dengan beasiswa dan insentif pendidikan,” jelasnya. Sedangkan untuk faktor non-ekonomi, ia menekankan perlunya perbaikan pola pikir masyarakat melalui sosialisasi, pelatihan, dan pengembangan pendidikan secara berkelanjutan. (don/tof)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.