Pasuruan (WartaBromo.com) – Masalah/isu ekonomi dan kesejahteraan sosial menjadi isu terpenting yang mesti dibenahi oleh pemimpin Kabupaten Pasuruan mendatang. Hal itu tercermin dari hasil Survei Ruang Pilkada yang diadakan WartaBromo dari 4 – 11 Oktober 2024 melalui Google Form.
Isu ekonomi dan kesejahteraan sosial mendapatkan porsi paling besar dibanding lainnya. Dari total 150 responden yang mengisi survei, sebanyak 49 responden atau 32,7 persen menyatakan bahwa masalah ekonomi maupun kesejahteraan sosial patut jadi perhatian utama Calon Bupati Pasuruan dan Wakil Bupati Pasuruan jika terpilih nanti.
Jika diklasifikasikan berdasar kelompok usia, responden yang memilih isu ekonomi dan kesejahteraan sosial ini didominasi berasal dari kalangan anak muda. Yakni sebanyak 36 responden (usia 24 – 39 tahun), 7 responden (usia di bawah 23 tahun) diikuti sebanyak 5 responden (usia 40 – 55 tahun) dan 1 responden dari usia 55 tahun ke atas.
Salah satu alasan responden yang memilih isu ekonomi dan kesejahteraan sosial karena kurang optimalnya penyerapan tenaga kerja asli Kabupaten Pasuruan. Mengingat Kabupaten Pasuruan sendiri memiliki cukup banyak perusahaan industri.
“Karena masih banyak penduduk asli pasuruan yang masih menganggur, sedangkan di pasuruan sendiri sangatlah banyak perusahaan-perusahaan,” tulis Muhammad Zaini Risqi Efendi, respoden asal Kenep, Beji.
Senada dengan itu, Mochamad Lukman hakim, pekerja swasta asal Purwodadi mengatakan isu ekonomi dan kesejahteraan sosial di Kabupaten Pasuruan disebabkan ketimpangan tenaga kerja.
“Ketimpangan antara pendatang dengan yang mayoritas penduduk asli untuk mencari kerja di sekitaran domisili rakyat tersebut,” tulisnya.
Diketahui, survei ini diikuti oleh mayoritas responden berusia 24 – 39 tahun. Dengan rincian sebanyak 104 responden/69,3 persen (usia 24 – 39 tahun), 27 responden/18 persen (usia 40 – 55 tahun), 16 responden/10,7 persen (usia di bawah 23 tahun), serta 3 responden/2 persen (usia di atas 55 tahun).
Lebih lanjut, latar belakang responden juga cukup beragam. Responden yang memiliki profesi pekerja swasta sebanyak 65 orang/43,3 persen, wiraswasta sebanyak 44 orang/29,3 persen, pelajar/mahasiswa sebanyak 16 orang/10,7 persen. PNS sebanyak 5 orang/3,3 persen, dan sisnya berasal berbagai profesi lainnya seperti guru, petani hingga lawyer. (ham/yog)